Sunday, May 9, 2021

kotbah 9 mei 2021 ps kenny goh keeping it real

Ayat mingguan
Mazmur 37:37

Sermon

Apakah kita siap memperlihatkan siapa kita sesungguhnya? Siap terbuka di hadapan Tuhan dan di hadapan sesama

Lebih baik hidup dalam kepalsuan diterima atau jujur tapi ditolak?

Ini akibatnya membuat banyak orang memalsukan citra dirinya.

Integritas : kehidupan terintegrasi luar dalam
Not faking it
Kehidupan real and authentic
Salah satu penyebab depresi adalah ketika kehilangan jati diri karena terus hidup dalam kepalsuan. Tidak real tidak authentic

Berpikir berdoa merenungkan
1. Hubungan
Menutup kita jadi palsu tidak layak dipertahankan
Apa mampu real and authentic dalam hubungan
2. Berkarya
Takut karya kita ditolak orang lain. Mengikuti arus padahal ada karya berbeda
3. Kontribusi

Manusia punya kecendrungan menutup diri
Musuh utama yang menghalangi hidup jujur rasa malu (shame)

People are afraid to be real because of shame

Adam dan hawa waktu telanjang kejadian 2 tidak merasa malu
Tanpa beban tanpa memikirkan apa kata orang lain. Memiliki rasa aman sedemikian rupa rasa terbuka tanpa rasa malu

Kejadian 3:6-10
....aku menjadi takut karena aku telanjang sebab itu aku bersembunyi....

Banyak orang merasa takut menggunakan berbagai cara utk menutup diri sendiri

Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Roma 3:23 TB
https://bible.com/bible/306/rom.3.23.TB

Anak anak adam hawa juga kena akibatnya. Kain dan habel. Menyerang sesama akibat rasa malu.

Dan Tuhan Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
Kejadian 3:21 TB
https://bible.com/bible/306/gen.3.21.TB

Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.
Ibrani 10:14 TB
https://bible.com/bible/306/heb.10.14.TB

Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Ibrani 12:2 TB
https://bible.com/bible/306/heb.12.2.TB

Ia tidak peduli bahwa mati di kayu salib adalah hal yang memalukan. Rasa malu sudah ditanggung oleh Yesus. Dibebaskan dari dosa dan malu. Kita dinyatakan bernilai dan berharga utk selama lamanya

Jesus didnt bore our sin He also bore our shame

We can be real because Jesus bore our shame

Kita tetap merasa malu? Kita harus memilih jangan hidup berdasarkan perasaan. Percaya kepada kenyataan dan kebenaran apa yang Yesus telah lakukan.

Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus, yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
Efesus 4:21‭-‬25 TB
https://bible.com/bible/306/eph.4.21-25.TB

Buang lah dusta dan berkatalah benar kepada orang lain. Jangan hidup dalam kepalsuan. Hidup real and authentic

WHO TOLD YOU?

orang akan mengkritik pekerjaan kita tubuh kita dll. Tapi kalau itu bukan perkataan Tuhan kenapa kita dengarkan?

Fraudulent paradox
Paradox kepalsuan

The goal is not perfection but the goal is authethicity

How do you deal with haters?
Haters hidupnya tidak lebih baik drpd yang kita jalankan
1. If you dont know the person personally dont take it personally
2. Jika orang tsb tidak bertarung di arena yang sama dan tidak babak belur maka tidak perlu tertarik apa omongan dia

Sadari bahwa Tuhan Yesus menerima saya apa adanya.

Everything that happens semua ada dalam kendali Tuhan
The biggest battle forgive ourself
Greatest superhero power : surrender

Mengerti kuasa penerimaan Yesus supaya bs accept us as who we are

No comments:

Post a Comment