Saturday, March 4, 2017

Kotbah 4 maret 2017 Parenting seminar Ps. Jeffrey rachmat Upperroom

Kotbah 4 maret 2017

Parenting seminar

Ps. Jeffrey rachmat

Upperroom

Parenting sama sekali ga mudah. Sejak anak lahir, tidur kita kurang, pengeluaran bertambah, popok mesti diganti terus, belum lagi vaksin, waktu berhubungan intim sama suami istri jadi berkurang. Kalau hubungan intim berkurang, keintiman jadi berkurang. Ada sebabnya itu disebut hubungan intim. Sex itu tidak sekedar hubungan badan, tp itu saat dimana tubuh jiwa dan roh jadi satu. Itu sebabnya kita dilarang melakukannya sebelum kita menikah. Itu menyebabkan problem.

The key of parenting sebenarnya adalah hubungan pernikahan kita sendiri sebagai suami istri. Kalau hubungan suami istri bagus, kita sudah melakukan at least 50% dari parenting. Sebagai suami istri harus work on your relationship. Keintiman mempengaruhi cara kita jadi orang tua. 

Jadi single parent juga ga gampang. Jangan salah perspektif mana yang lebih penting. Jangan mengorbankan kepentingan pasangan demi anak. Dalam parenting keduanya harus terlibat, jangan korbankan pernikahan kita dengan taro anak di tengah seolah olah dia adalah the center of universe. Yang ada dia tumbuh besar berpikir bahwa dia adalah the center of universe. Parenting adalah proses membesarkan anak anak utk melatih mereka utk meninggalkan kita. 

Kita perlu mendidik mereka jangan sekedar bertahan, didik anak anak utk mengubah dunia. To change the world. Jangan sekedar survive. Be involved thdp kegiatan anak anak kita. Kalau diundang parent teachers meeting dateng dan dengarkan apa kata guru ttg anak kita. Bagaimana berinteraksi satu sama lain. Involvement kita penting. Cari tahu dulu kenapa anak kita ga bisa. Setiap anak jenius. Bagaimana dia dibesarkan itu mempengaruhi pemikiran dia keluar atau enggak. Pernikahan menentukan suasana rumah. Kalau pernikahan baik suasana rumah jadi adem ayem, nyaman. Bukan berarti ga pernah ribut.

Bayangkan anak ngeliat orang tua berantem, papanya menyakiti mamanya kemudian mamanya menangis. Anak anak dapat menjadi pemecah belah orang tua, bukan berarti karena mereka jahat tapi karena anak anak belum bisa reasoning. 

Orang tua harus bertindak sebagai wasit, dalam pertandingan wasit ga pernah berantem. Apa yang sudah diputuskan wasit yang satu akan dihormati oleh wasit yang lain.

Kita ga punya semua waktu. Pergunakan waktu dengan sebaik mungkin karena ga akan bisa putar kembali waktu itu. Cuddle, hug anak kita sebanyak mungkin. Tidak selamanya kita punya waktu tersebut, main bareng. Jangan cemburu sama anak, grow up. Terkadang kita capek, kerja seharian pulang rumah sudah malam. Yang namanya quality time itu ga perlu panjang. Kita mikir dari sisi kita, mikirin dari sisi anak yang nungguin kita setiap hari. Biasakan lakukan segala sesuatu bersama sama. 

Anak anak butuh acceptance, approval. Geng motor terjadi karena di rumah tidak mendapatkan sense of belonging, approval, di olok olok sama temennya, makanya mereka jadi begal. Amsal 27:7

(7) Orang yang kenyang menginjak-injak madu, tetapi bagi orang yang lapar segala yang pahit dirasakan manis.

Kalau kita haus apa juga kita telen, kalau kita lapar apa juga kita makan padahal kita ga suka. Penuhi anak anak dengan perhatian, approval supaya pas masih kecil ga cari boyfriend sama girlfriend. Baik itu belum tentu benar. Dr kecil lalukan apa yang benar sama mereka bukan sekedar apa yang baik.

Cari keseimbangan sampai ketemu. Kita dalam kondisi yang berbeda beda satu sama lain. Cari balance antara memanjakan dan mendisiplinkan. Berdua harus berkomunikasi satu sama lain. Seringkali kita melakukan kesalahan yang very human, kalau kita menghukum orang yg melakukan human mistake maka kita keliru besar. Disiplinkan anak saat kita kasihtau suatu hal yang udah kita kasitau ga boleh.

Mencari keseimbangan antara memberi waktu atau memberi hadiah. Terutama buat bapak yang sibuk mereka pikir hadiah bisa menggantikan waktu. Sama sekali tidak. Mencari balance antara belajar dan bermain. Jangan sekolahkan sebelum waktunya (advice). Apa untungnya anak umur 2 sudah bisa berhitung. Kita harus bisa hidup penuh di setiap season kehidupan. Kalau kita di musim kehidupan itu ga penuh, kita akan cenderung kembali ke musim kehidupan yang sebelumnya yang tidak penuh. 

Jangan paksa anak melalukan sesuatu yg tidak seharusnya karena gengsi kita. Balance antara protect atau mau release mereka. Cari balance antara family or friends buat yang udah remaja. Kalau anak sudah besar, jangan tanya kepada orang tua boleh atau tidak. Kalau boleh atau tidak, jangan marah kalau ternyata jawabannya tidak. Kalau tanya what do you think, artinya pengen tau the way i process before make decision. 

Amsal 22:6

(6) Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.

Amsal 1:8-9

(8) Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu (9) sebab karangan bunga yang indah itu bagi kepalamu, dan suatu kalung bagi lehermu. 

Ajar anak anak utk mengandalkan Tuhan. Supaya kita hidup juga mengandalkan Tuhan, anak anak kita juga akan belajar hal yang sama. 

Mazmur 112:1-3

(1) Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya.

(2) Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati.

(3) Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap untuk selamanya.

Mazmur 37:25-28

(25) Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, 

tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, 

atau anak cucunya meminta-minta roti;

(26) tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, 

dan anak cucunya menjadi berkat.

(27) Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, 

maka engkau akan tetap tinggal untuk selama-lamanya;

(28) sebab TUHAN mencintai hukum, 

dan Ia tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. 

Sampai selama-lamanya mereka akan terpelihara, 

tetapi anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.

No comments:

Post a Comment