Kotbah 18 juni 2017
1st service
Ps. Johanness thelee
Life giving worship
Kota kasablanka
Ayat mingguan mazmur 95:6
Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita
Waktu memimpin pujian suka ada komentar, hadirat Tuhan kurang terasa, urapannya ga ada, pujiannya gak ngangkat. Begitu kita coba utk melakukan hal yang kita dengar dalam komentar tersebut, malah jadi punya pengertian yang salah. Komentar yang plg make sense adalah suasananya ga ngangkat. Hadirat Tuhan tidak ditentukan dari musik bagus apa gak bagus, apa kita nyanyi atau gak nyanyi, suara luar biasa atau biasa. Sebelum kita datang, hadirat Tuhan sudah ada. Allah maha hadir. Yang membutuhkan suasana adalah kita si manusia. Membuat kita lebih mudah untuk menyadari hadirat Tuhan ada di sekitar kita.
Suasana yang diciptakan memudahkan kita utk membuat kita lebih fokus kepada hadirat Tuhan dan apa yang Tuhan mau perbuat dalam kehidupan kita. Hal yang kita dengar tersebut seringkali memberi pengertian salah, seakan akan worship adalah Tuhan menjamah hidup kita, memulihkan hidup kita. Padahal itu hanya akibat pertemuan dengan Tuhan. Worship adalah kita sebagai umatnya datang merendahkan diri dan membawa penyembahan kepada Tuhan TANPA PAMRIH. kalau ga dipulihkan ga ada yang kurang.
Worship adalah tempat dimana kita bisa datang kepada Tuhan, kemudian Tuhan mengubahkan kita dimana kita makin lama makin bisa seperti Dia. Roma 12:1
(1) Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Ada persembahan yang tidak kudus dan tidak berkenan, ada juga ibadah yang tidak sejati. Kejadian 4:3-5 ketika kain dan habel mempersembahkan korban bakaran
(3) Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; (4) Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, (5) tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
Ada yang nyanyi dilawat Tuhan mukanya senang, tapi ada juga sebaliknya yang nyanyi tidak dilawat Tuhan mukanya muram. Ini bisa terjadi di kejadian yang sama spt kain dan habel, yang satu persembahannya seakan akan ditolak oleh Tuhan. Sama halnya seperti sekarang, ada orang yg waktu nyanyi bisa sampe nangis, bergetar. Sedangkan kita ga merasa apa apa. Kenapa persembahan abel diterima sedangkan persembahan kain tidak diterima?
Anak sulung - first fruit. Biasanya kualitasnya paling bagus. Dalam kitab imamat, dijelaskan bahwa kalau mempersembahkan korban bakaran harus mempersembahkan bagian yang terbaik, yaitu lemak. Ketika dibakar akan menimbulkan bau yang harum di hadapan Tuhan.
Apakah semata mata hanya bentuk persembahan atau ada hal lain? Berarti cuman yang nyanyi nya bagus doang dong yg bisa diterima? Bagaimana dengan yang ga bisa nyanyi? Yang gak bisa musik? There is more than just product yang kita bawa kepada Tuhan yang membuat habel diindahkan persembahannya.
Ibrani 11:4
(4) Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.
Jadi bukan semata mata bukan karena produk persembahan tapi karena habel mempersembahkannya oleh imannya. Habel tau bahwa Tuhan yang ia sembah adalah Tuhan yang luar biasa. Itu yang membawa first fruit dari kambing domba. Karena iman dia kenal Tuhan yang dia sembah makanya dia membawa yang terbaik.
Ibrani 11:6
(6) Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Bukan cuman sekedar lip service, atau kata yang bagus saja, harus percaya dalam hati kita bahwa Dia mendengarkan dan Dia benar benar ada. Tuhan memberikan upah kepada orang yg sungguh sungguh mencari Dia. Pemulihan datang ketika kita datang dengan iman.
Worship is an act of faith for we are justified by faith and well pleasing to God. Iman yang membenarkan kita dan membuat kita benar di hadapan Tuhan.
1 samuel 15:18-23
(18) TUHAN telah menyuruh engkau pergi, dengan pesan: Pergilah, tumpaslah orang-orang berdosa itu, yakni orang Amalek, berperanglah melawan mereka sampai engkau membinasakan mereka. (19) Mengapa engkau tidak mendengarkan suara TUHAN? Mengapa engkau mengambil jarahan dan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN?" (20) Lalu kata Saul kepada Samuel: "Aku memang mendengarkan suara TUHAN dan mengikuti jalan yang telah disuruh TUHAN kepadaku dan aku membawa Agag, raja orang Amalek, tetapi orang Amalek itu sendiri telah kutumpas. (21) Tetapi rakyat mengambil dari jarahan itu kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dari yang dikhususkan (holy) untuk ditumpas itu, untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu, di Gilgal." (22) Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan. (23) Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."
Tidak mendengarkan suara Tuhan ibarat melakukan apa yang jahat di depan Tuhan. Jadi bukan masalah lemak, yang jauh lebih penting adalah apa kita mendengarkan apa yang Tuhan katakan. Obey is better than sacrifice. Ketaatan mengikuti jalanNya Tuhan. Ini sudah kedua kali saul tidak taat sama perintah Tuhan. Saul ga sabar menunggu samuel datang, padahal dia sudah mau pergi berperang. Kemudian saul berpikir karena dia raja, toh dia persembahkan saja. Seakan akan Tuhan bisa disogok, dengan persembahan korban bakaran supaya menang dalam peperangan.
Kalau memperhatikan kisah abraham waktu dia mempersembahkan korban ishak kepada Tuhan.
Kejadian 22:4-5
(4) Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh. (5) Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."
Abraham kemudian dikenal sebagai bapa orang beriman. Karena ketaatan abraham Dia memperhitungkan persembahan itu kepada Tuhan. Bagaimana caranya kita bisa mempersembahkan yang benar?
Yohanes 14:21
(21) Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
Ketaatan yang sejati bisa terjadi oleh kasih Tuhan. Ketaatan jadi mudah dilakukan dalam konteks kasih.
Roma 12:1 (amp)
Therefore i urge you brothers and sisters by the mercies of God, to present your bodies (dedicating all of yourselves set apart) as a living sacrifice, holy and well pleasing to God....
Roma 12:1 (Msg)
......Take your everyday, ordinary life your sleeping, eating, going to work, and walking around life and place it before God as an offering....
Kolose 3:23
(23) Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia
Worship is an act of love manifested through obedience and sacrifice
Roma 8-11 bicara soal mercy. Khususnya roma 11:30-31
(30) Sebab sama seperti kamu dahulu tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka, (31) demikian juga mereka sekarang tidak taat, supaya oleh kemurahan yang telah kamu peroleh, mereka juga akan beroleh kemurahan.
Roma 12:3 dan seterusnya bicara soal grace.
Di tengah tengah mercy dan grace, lets worship. Di tengah kemurahan dan kasih karunia marilah kita menyembah Tuhan. Penyembahan akan jadi bermakna kita ketika datang menyembah Tuhan because of His mercy and grace.
What is mercy? Tidak menerima hukuman yang seharusnya kita tidak layak terima.
What is grace? Menerima berkat (keselamatan, karunia) yang seharusnya kita tidak layak terima.
Penyembahan harusnya respons atas mercy dan grace.
No comments:
Post a Comment