Kotbah 26 november 2017
1st service
Ps. Joel abell
No greater love
The kasablanka
Igrow.app.link/nogreaterlove
Yohanes 15:13
Tidak ada kasih yang lebih besar drpd seorang yg memberikan nyawanya bagi saudaranya.
Kasih Tuhan akan menerima kita. Mungkin tangan orang lain menuduh kita, tidak peduli siapa kita Tuhan punya kasih bagi kita semua
Yohanes 8:1-11 perempuan yang kedapatan berbuat zinah
(1) tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun. (2) Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. (3) Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. (4) Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. (5) Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" (6) Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. (7) Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." (8) Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. (9) Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. (10) Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" (11) Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang"
Persahabatan yang dalam kepada Tuhan dan ditunjukkan dengan kemurahan hati. Di cerita ini ada 3 jenis kategori orang yg berbeda, selalu ada orang ke 4 di kisah ini ada seorang wanita. 3 orang ini adalah Yesus, farisi, dan orang banyak.
Yesus selalu dikelilingi orang banyak. Yesus pergi ke gereja tiap minggu, kita pun juga harus pergi ke gereja tiap minggu. Yesus selalu menarik semua jenis orang datang kepadanya. Agama selalu punya pendapat sendiri, ada jari yang menunjuk. Agama memakai hukum untuk menjebak manusia. Ada jari yang menghakimi yang membuat kita selalu merasa bersalah. Entah itu kesalahan yang baru kita perbuat, minggu lalu kita perbuat.
Semua ini terjadi di depan hadapan orang banyak, orang banyak melihat Yesus mengajar, melihat bagaimana orang farisi menghakimi dan mencobai Yesus, kemudian orang banyak melihat farisi pergi, dan melihat bagaimana Yesus mengampuni wanita yang berbuat dosa. Kadang kala, kita menjadi jari yang mengakimi, jadi wanita yang berdosa, dan jadi orang banyak yang melihat dari kejauhan.
Waktu orang farisi mencoba menjebak Yesus krn hukum yang tertulis.
Markus 12:28-31
(28) Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?" (29) Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. (30) Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. (31) Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
Hukum terutama dan terpenting di muka bumi adalah mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa, hati, pikiran, akalbudi, kekuatan. Bagaimana mengasihi Tuhan dengan segenap hati, kekuatan?
Heart (let go)
Hanya Yesuslah yang ada dalam hati kita, kita harus mengasihi Yesus sehingga hati kita penuh dengan Dia. Kita tidak berfungsi dengan baik kalau ada orang lain dalam hati kita. Kita tidak bs beroperasi dengan baik kalau hati kita masih terikat dengan hal lain. Let go of unforgiveness, resentment.
Kita tidak boleh menahan seorang dalam hati kita. Tidak ada gunanya menahan seorang dalam hati kita. Hati yg melepaskan. Jangan sampai kita menyimpan banyak racun dalam hati kita.
Catatlah nama yang harus kita lepaskan, misalnya kesalahan, sesuatu yg tidak bisa berjalan, kegagalan, penyesalan. Kita tidak bs mempertahankan hari kemarin.
Soul (slow)
Harus belajar melambat. Ada banyak hal terjadi yang cepat yang terjadi dalam kehidupan kita. Coba mengelola kecepatan. Belajar memperlambat dalam jiwa, kenapa? Karena semuanya berteriak mencari perhatian dalam jiwa kita. Perlu mengasihi Tuhan dengan jiwa kita. Mungkin ada beberapa dari kita yang perlu jalan cepat.
Mind (to be change)
Pikiran yang diubahkan. Roma 12:1-2
(1) Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. (2) Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Kapan terakr kali membaca alkitab dan alkitab membaca hidup kita? Apakah kami lebih intim jika menikah lebih lama? Tumbuh dalam pengertian yang makin mendalam satu sama lain sama pasangan kita. Tinggalkan kekanak kanakan dan harus masuk dalam kedewasaan. Apa bersedia mengubah pemikiran kita ttg seseorang.
Yesus mengasihi semua orang. Kalau punya persepsi ttg orang lain, apa pemikiran kita? Apa kita bersedia mengubah pemikiran kita ttg Tuhan? Itu sebabnya penting dalam kelompok kecil. Belajar lebih dari seminggu saja. Di kelompok kecil, kita belajar berdiskusi apa yang sudah dikotbahkan. Suami dan istri harus belajar mengubah pola pikir satu sama lain.
Strength (to endure)
Kekuatan utk bertahan, terus berjalan. Tidak menyerah saat hidup menjadi susah. Tidak ada kasih yang lebih besar drpd kasih yang mengorbankan dirinya bagi orang lain. Mereka yang bertahan sampai akhir. Siap menghadapi tantangan.
No comments:
Post a Comment