Kotbah 11 mar 2018
1st service
Ps jeffrey rachmat
Pengharapan
The kasablanka
Kita punya iman, pengharapan, dan kasih
Pengharapan salah satu elemen penting agar kita bs melanjutkan hidup. Banyak orang tdk sadar akan pentingnya pengharapan, sampe dihadapkan pada situasi dimana mereka tidak ada pengharapan. Mungkin kita meletakkan pengharapan pada hal yang kita pikir bs jadi pegangan, tidak salah juga. Mis meletakkan pengharapan pada harta benda, simpanan, investasi, jabatan, pekerjaan, pandai punya pengetahuan, kenalan / networking, dll. Ga salah juga punya kenalan spt itu, ga salah punya harta spt itu.
Tp apa yang tjd saat kita dihadapkan problem kemudian masalah tersebut lebih besar dr harta yang kita punya? Kita diberhentikan dr pekerjaan kita? Kenalan kita tidak bs membantu kita menyelsaikan masalah yang kita hadapi? Apa yang terjadi? Biasanya kita akan jadi panik, kemudian kita jadi putus asa.
Banyak org yg kerja dengan jabatan tinggi, penghasilan banyak, tapi tetap mengandalkan Tuhan dan bahkan melayani Tuhan. Org yg kehilangan harapan spt orang berjalan di lorong gelap, belum menemukan titik terang, dalam keadaan sangat lelah, capek. Mengambil keputusan utk menyerah.
Amsal 13:12
Amsal 13:12 (TB) Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan.
Pengharapan yang tertunda membuat batin merana. Tuhan yang kita sembah mampu memakai keadaan plg buruk sekalipun utk menjadi sebuah kebaikan.
Cerita ttg filem the captive. Hidup kita pasti ada tujuannya Tuhan bs mengubah keadaan yang plg buruk sekalipun menjadi baik.
Markus 5:25-34
Markus 5:25-34 (TB) Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?"
Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?"
Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu.
Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya.
Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"
Dalam keadaan yang desperate tersebut satu satunya hal yang bs menyelamatkan adalah iman.
Roma 10:17
Iman timbul dari pendengaran akan FT
Timbul itu sesuatu tiba2 nongol
Tidak ada yang bs timbul kalau tidak ada yang tenggelam terlebih dahulu
Wanita ini sudah pernah mendengar berita berita ttg Yesus. Yesus adalah FT, Tuhan sendiri yang menjadi manusia. Pentingnya baca FT, meskipun ga ngerti baca aja. Biarkan banyak yang tenggelam disini.
Yohanes 14:26
Yohanes 14:26 (TB) tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Roh Kudus akan mengingatkan semua yang pernah dikatakan Yesus. Tapi kalau belum pernah ada yang didengar, apa yang mau diingatkan?? Kita ga akan pernah tau kapan kita butuh FT. Biarkan diri kita secara reguler utk dipenuhi FT.
Wanita pendarahan ini dokter ga bs sembuhkan, apalagi keluarganya. Tidak dikasitau kemana suaminya, tidak pernah menikah. Kalau wanita ini tidak pernah dengar ttg Yesus, pada saat rombongannya lewat, maka iman tidak akan pernah timbul. Yesus waktu itu mau pergi ke rumah kepala ibadat, yairus.
Wanita ini hanya punya waktu beberapa detik utk menentukan apa yang akan dia lakukan. Kalau dia ga pernah dengar ttg Yesus, dia akan lewatkan begitu saja. Sama spt kalau kita jalan di mall, kita liat selebriti lewat tapi kita ga kenal kita akan diam saja
Siapa yang kasih pemikiran "asal kujamah saja jubahnya pasti aku sembuh". Padahal selama ini kita tau bahwa Yesus menyembuhkan dengan menjamah orang.
Ibrani 12:2a
Ibrani 12:2 (TB) Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
He is the author and the finisher. Dia yang memulai dan Dia yang akan membawa sampai pada akhirnya. Kalau Dia tidak memulai maka Dia tidak perlu membawa sampai pada akhirnya.
Wanita ini dibangkitkan imannya oleh Yesus, maka Yesus juga yang menyelsaikan dan menyembuhkannya. Wanita ini sudah pakai semua kekuatan sisa yang dia punya. Kalau diem aja dia bakalan mati, mendingan coba. Iman adalah bahasa nya kerajaan Allah.
Sama spt bahasa indo adalah bahasa nasional orang indo, iman adalah bahasa nasional kerajaan Allah. Yesus berhenti dari pekerjaan yang Dia lakukan karena Dia mendengar / melihat iman seseorang. Yesus harus merespon terhadap iman tersebut.
Sama halnya ketika kita lagi jalan di rusia, terus di tengah jalan ada orang bilang "eh apikeee foto sek yo" kita segera akan berhenti dari pekerjaan kita dan akan melihat dan merespon orang yg melakukan pekerjaan itu. Sama spt Yesus mendengar orang yg beriman, Dia akan segera berhenti dan meresponi.
Iman adalah bahan baku pengharapan.
Ibrani 11:1
Ibrani 11:1 (TB) Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Ibrani 6:19-20 (TB) Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,
di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.
Kapal yang terhempas oleh badai gelombang perlu diturunkan jangkar yang kokoh dan kuat. Dalam kehidupan kita begitu banyak angin dan ombak yang menimpa, sangat mudah bagi kita utk terhanyut dan terempas ombak. Apalagi kalau kita ga punya jangkar yang kuat.
Markus 15:37-38
Markus 15:37-38 (TB) Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya.
Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah.
Pengharapan kita spt sauh yang dikaitkan sampai ke belakang tabir.
Ibrani 4:15-16
Ibrani 4:15-16 (TB) Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Ibrani 10:23
Ibrani 10:23 (TB) Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
Pengharapan kita bukan sembarangan tp dilempar sampe ke belakang tabir. Kalau tiba2 bs ingat FT, seolah olah RK bicara maka itu satu hal yang perlu ditindaklanjuti. Sebab iman tanpa perbuatan adalah mati.
Roma 15:13
Roma 15:13 (TB) Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.
Tuhan yang membangkitkan iman, Dia yang akan menyelsaikan.
Gimana caranya berlimpah dalam pengharapan? Kita harus masukkin FT dalam system, dalam hidup kita.
Kalau kita dalam keadaan tertekan / putus pengharapan maka kita bisa lakukan spt raja daud
Mazmur 42:11
Mazmur 42:11 (TB) Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!
No comments:
Post a Comment