Sunday, March 4, 2018

Kotbah 4 maret 2018 1st service Ps jose carol Pengharapan yang tdk mengecewakan The kasablanka

Kotbah 4 maret 2018
1st service
Ps jose carol
Pengharapan yang tdk mengecewakan
The kasablanka

Ibrani 6:19
Ibrani 6:19 (TB)  Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,

Pelaut yang andal tau bahwa ketika badai datang harus menurunkan jangkar. Jangkarnya harus kuat supaya tidak putus dan firm s justupaya tidak geser. Kalau geser sama aja spt keseret arus. Pengharapan harus kokoh dan kuat supaya tidak terseret apapun yang dilemparkan oleh kehidupan. Kalaupun kapal itu bergerak tapi dia sudah kehilangan kendali atas masa depan. Dia keliatannya hidup tapi tidak ada pengharapan lagi

Bahasa indonesia sering sebut pengharapan itu asa. Yang tdk ada pengharapan disebut putus asa. Kehilangan pengharapan di jiwanya. Helpless maybe our condition. Kita hanya berharap badai itu bisa lewat, hopeless tidak boleh jadi keputusan dalam hidup kita. Harus tau dimana pengharapan kita harus letakkan supaya kita tidak putus asa.

Hope : confidence + expectation
Pengharapan kita cenderung pesimis. Mis kita lewat awan gelap udah gede sekali tp kita blg aku berharap (mudah mudahan) ga hujan. Seharusnya pengharapan kita yang bukan semu, bukan cuman cliche, tapi pengharapan yang pasti karena kita tau kenapa pengharapan itu pasti.

Expectation is about future. Kemampuan seseorang utk membayangkan masa depan adalah salah satu ciri org masih hidup. Segala sesuatu yang msh hidup cenderung melihat ke depan
Kisah 2:17-18
Kisah Para Rasul 2:17-18 (TB)  Akan terjadi pada hari-hari terakhir — demikianlah firman Allah — bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat.

Kemampuan kita utk melihat dan membayangkan masa depan adalah ciri kita masih hidup. Pernikahan yang msh hidup akan selalu melihat ke depan. Pernikahan yang sudah mati hanya membicarakan masa lampau. Perusahaan masih hidup punya prospek ke depan. Gereja yang masih hidup punya visi utk melihat ke depan. Hope penting utk kehidupan pribadi utk bs melihat ke depan.

Utk membayangkan masa depan jg tidak mudah karena serba tidak jelas. Uncertain. Tidak pasti. Siapa yang bs memastikan hari esok? Banyak orang mengalami ketakutan. Belum lagi kalau realita tidak mendukung. Cnth abraham sara dikasi masa depan utk membayangkan jadi bangsa besar, realitanya sdh tua mati haid, anak aja belum punya.

Belum lagi pengalaman personal yang negatif. Kamu ma enak aja ngomong, pernah gak ngalamin yang aku alamin? Pengkotbah 9:4
Pengkhotbah 9:4 (TB)  Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati.

Anjing yang hidup lebih baik drpd singa yang mati. Percuma galak kalau mati, ga ada gunanya. Ga bisa menggigit. Lebih baik anjing yang hidup drpd singa yang mati.

Selama hayat dikandung badan selama itu ada harapan. Kenapa ada banyak yang mengalami keputusasaan? Padahal ada orang yg mengalami masalah, tantangan, pergumulan lbh besar tp keliatannya msh bs berfungsi masih bs percaya dan berharap tapi kenapa ada orang yg tantangan tidak seberapa malah berputus asa ?

Viktor prankle.
D ( despair ) = S ( suffering ) - M ( meaning )
Seorang putus asa bukan krn penderitaan yang besar saja, tapi karena dia tidak menemukan arti dari penderitaan yang dia alami.

Apa yang membuat Pengharapan kita tidak akan mengecewakan?

1. Faith atau Iman

“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” ‭‭Ibrani‬ ‭11:1‬ ‭TB‬‬

“Now faith is the substance of things hoped for, the evidence of things not seen.” ‭‭Hebrews‬ ‭11:1‬ ‭NKJV‬‬

“Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati.” ‭‭Pengkhotbah‬ ‭9:4‬ ‭TB‬‬

Bahan baku Pengharapan adalah Iman. Tanpa Iman, Kita tidak bisa mempunyai Pengharapan, dan Iman timbul dari pendengaran akan Firman Tuhan atau Word of God.

2. Word and Promise of God

Iman datang dari pendengaran akan Firman Tuhan, disaat kita mendengar Firman, Roh Kudus akan mengurapi hal itu, dan selanjutnya hal itu akan memberikan kita confidence atau keyakinan.

Selama kita punya Iman dan Firman, kita akan punya Pengharapan, Janji Tuhan tidak akan pernah berubah karena Tuhan tidak bisa dan tidak akan berbohong.

“supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita. Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,” ‭‭Ibrani‬ ‭6:18-19‬ ‭TB‬‬

“When God made his promise to Abraham, he backed it to the hilt, putting his own reputation on the line. He said, “I promise that I’ll bless you with everything I have—bless and bless and bless!” Abraham stuck it out and got everything that had been promised to him. When people make promises, they guarantee them by appeal to some authority above them so that if there is any question that they’ll make good on the promise, the authority will back them up. When God wanted to guarantee his promises, he gave his word, a rock-solid guarantee—God can’t break his word. And because his word cannot change, the promise is likewise unchangeable. We who have run for our very lives to God have every reason to grab the promised hope with both hands and never let go. It’s an unbreakable spiritual lifeline, reaching past all appearances right to the very presence of God where Jesus, running on ahead of us, has taken up his permanent post as high priest for us, in the order of Melchizedek.” ‭‭Hebrews‬ ‭6:18-20‬ ‭MSG‬‬

Semua yang ada dalam pikiran kita dan berkaitan dengan “tapi” disebabkan karena kita belum mengenal maksud dan tujuan mengapa kita menghadapi hal itu, tetapi percayalah bahwa Tuhan tidak akan pernah berubah dan mengingkari Janji-Nya dalam hidup kita.

3. Karakter Tuhan

Tuhan itu Baik.

B – Benar

A – Adil

I – Ilahi

K – Kasih

Dia itu Benar dan tidak bisa berbuat salah, Tuhan itu Adil, dan Dia tidak lupa, dan tidak akan menyakiti, karena Tuhan mengasihi kita apa adanya.

“Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia.” ‭‭Ulangan‬ ‭32:4‬ ‭TB‬‬

“Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?” ‭‭Bilangan‬ ‭23:19‬ ‭TB‬‬

“Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.” ‭‭Roma‬ ‭5:2-5‬ ‭TB‬‬

Kesengsaraan menimbulkan ketekunan, tidak bisa ada ketekunan tanpa adanya hal ini. Pencobaan yang kita alami tidak akan melebihi kemampuan kita, dan dari ketekunan akan ada Tahan Uji atau Karakter, Tahan Uji atau Karakter selanjutnya akan menumbuhkan Pengharapan. Bagaimana kita bs tahan uji kalau tidak punya ketekunan, bagaimana bs ada ketekunan kalau tidak pernah mengalami kesengsaraan.

Pengharapan yang kita punya tidak akan mengecewakan, karena kita tidak bergantung kepada wishful thinking, tetapi karena kita tahu kepada siapa kita berharap, yaitu berharap dan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan yang Kokoh.

Semoga kita semua bisa menemukan maksud atau meaning di balik semua pergumulan yang sedang kita alami sekarang. Taruh pengharapan kita sepenuhnya bukan kepada diri kita sendiri, tetapi taruhlah pengharapan kita sepenuhnya kepada Tuhan.

“bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.” ‭‭Efesus‬ ‭2:12‬ 

No comments:

Post a Comment