Kotbah 1 april 2018
1st service
Ps. Jeffrey rachmat
Easter service
The kasablanka
1 Petrus 1:3 (TB)
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan
Kebangkitan menandakan bahwa Yesus sudah mengalahkan kematian. Ini adalah the greatest love story ever. Kalau kita membaca kisah kebangkitan Yesus berita ini menjadi sangat penting, siapa yang percaya pada Yesus memiliki kuasa utk mengalahkan atas dosa yang menguasai.
Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata: “Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa.” Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.
Matius 28:11-15 TB
Ada berita yang salah. Ada orang yg mendengarkan berita yang tidak benar, menyesatkan orang lain. Orang yg mendengarkan berita salah itu tidak punya kuasa atas dosa dan maut. Maut kehilangan sengatnya. Kematian tidak bs memisahkan kasih kita dengan Yesus.
Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?”
Yohanes 11:25-26 TB
Bagaimana ceritanya maut dikalahkan? Maut dikalahkan dengan mendemonstrasikan kasih karunia.
Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.
Roma 5:15 TB
Tidak ada istilah kasih karunia dalam sejarah manusia sampai Yesus datang dan mendemonstrasikannya pada umat manusia. Sebelum Yesus tidak ada yang mengerti kasih karunia. Itu sebabnya saat Dia datang dan mengajarkan kasih karunia orang bingung.
Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu. Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.”
Matius 5:38-48 TB
Sampai saat itu yang mereka dengar adalah yang disebutkan Yesus tadi. Sehingga saatnya Yesus mengajarkan kasih karunia, berbuat lebih dari apa yang sudah diajarkan, mereka sangat bingung. Siapa yang mau memberi pipi kiri saat pipi kanan ditampar? Siapa yang memberi lebih dari sekedar yang diminta? Yesus bukan cuman sekedar mengajarkan kasih karunia tapi Dia juga mendemonstrasikan kasih karunia.
Sampe saat terakhir pun Yesus masih mengundang Yudas makan dalam perjamuan terakhir. Tetap mengasihi dan mengampuni. Dia sudah tau bahwa Yudas akan mengkhianati Dia. Sama halnya juga petrus yang menyangkal dan mengutuki bahkan bersumpah tidak kenal Yesus. Tapi Yesus tetap diberi kesempatan untuk menggembalakan domba dombaNya. Petrus adalah orang yg responsif, saat Dia dengar Yesus bangkit dia lari tapi lebih lambat sampainya dibanding lain. Mungkin karena dia struggle dan galau, deep down dia bingung kalau emang Yesus bangkit apakah Petrus akan dihakimi?
Di atas salib pun Dia tetap bilang ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Pengorbanan Yesus di kayu salib merupakan pengorbanan terbesar dan demonstrasi kasih. Sehingga skrg dunia bs melihat dan mengenal kasih Yesus. Kita harus belajar utk mendemonstrasikan jenis kasih yang sama.
Sayangnya yang sering di demonstrasikan di gereja adalah kuasa mukjizat dan berkat. Tidak salah. Tapi alangkah dasyatnya kalau yang didemo kan adalah kasih karunia. Perhatikan apa yang diajarkan kepada kita hari ini. Kalau ada yang menginginkan bajumu serahkan jubahmu. Kalau ada yang meminta pengampunan lepaslah pengampunan sesegera mungkin. Kasihilah musuhmu dan berdoa bagi mereka yang menganiaya.
Love is not a gift love is baton. Paul scanlon
Kasih itu bukan hadiah kalau hadiah berarti disimpan kalau baton di kasih kepada orang lain. Cinta yang tak sabaran dan mementingkan diri sendiri, semua orang bs melakukan hal tersebut. Tidak ada empathy, tidak ada pengampunan. Itu kasih yang sering dipertontonkan. Cinta Tuhan tidak pernah habis dan menutupi banyak dosa. Tetap menerima meskipun ditolak. Memaafkan dengan tulus meskipun dianiaya.
Apakah kita bs mempraktekannya? Sptnya too good to be true. Sbenarnya orang yang sudah pernah merasakan kasih karunia yang sama bisa mempraktekkan kepada orang lain. CintaNya tetap sama meskipun tidak dibalas. Kalau Tuhan Yesus penuh dengan persyaratan, Tuhan akan ngedumel kalau kita minta tolong ketika hanya dalam keadaan susah saja.
Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
1 Yohanes 4:7-12 TB
Kita harus SALING mengasihi. Tidak ada seorangpun yg bs melihat Tuhan, kalau kita saling mengasihi dan mendemonstrasikan kasih Tuhan, orang bs melihat Tuhan dalam hidup kita. Alangkah dasyatnya kalau yang kita demonstrasikan adalah kasih. Kasihnya tidak berkesudahan, penuh pengorbanan, penuh kesetiaan.
Kita ga mungkin bisa ada sebagaimana kita ada kalau Dia tidak mendemonstrasikan kasihNya kepada kita.
Sudah terlalu banyak kasih yang laen yang di demonstrasikan. Tapi kita mau melihat kasih spt yang Tuhan ajarkan, lebih banyak dipraktekan di gereja.
No comments:
Post a Comment