Kotbah 2 juni 2019
1st service
Rekonsiliasi / pendamaian
Ps jusar badudu
The kasablanka
Ayat mingguan
2 Korintus 5:19 (TB)
Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
Sermon
Pasti hampir kita semua punya masalah dengan orang lain. Ada perselisihan, perseteruan, membuat hubungan kita rusak dan terganggu. Ketika hal itu terjadi respon apa yang keluar dari kita ?
Meminta maaf gak gampang. Minta pengampunan gak gampang. Begitu juga dengan pihak yang disakiti gak gampang memberikan pengampunan.
Kalau minta maaf terus dimaafkan akan terjadi rekonsiliasi. Alangkah indahnya ketika muncul kata kata aku memaafkan engkau. Beban dalam kehidupan kita akan terangkat ketika kita memaafkan.
Hari ini begitu banyak pihak yang perlu menerima 3 kata itu. Aku memaafkan engkau. Karena begitu banyak perselisihan dan perseteruan.
2 Korintus 5:17-21 (TB) Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Tuhan sangat ingin berdamai dengan manusia. Inisiatif datang dari Tuhan padahal kita pihak yang bersalah dan berdosa. Tuhan yang berinisiatif tapi perlu respons dari manusia. Banyak orang yg menolak penawaran terbaik dari Tuhan
Kalau ada ribuan langkah yang memisahkan kita dari Tuhan, dia akan ambil 999 langkah dan meninggalkan 1 langkah terakhir itu utk menjadi inisiatif kita. Tuhan tetap menawarkan, Dia ga memaksa, ga mengharuskan. Inisiatif dari Tuhan tetap diperlukan respons setuju dari kita agar adanya perdamaian antara Tuhan dan kita.
Misalnya suami dan istri berselisih. Terus minta maaf. Atas permintaan maaf itu kemudian mengubah dirinya. Misalnya yang tdnya biasa cepat menghakimi menjadi berubah. Setelah perdamaian itu ada tindak lanjut. Dampaknya adalah perubahan, karena kita adalah ciptaan baru. Ketika kita menjadi ciptaan baru kita perlu berubah. Banyak hal yang sudah Tuhan sediakan dan perlu pembaharuan.
Roma 12:2
Roma 12:2 (TB) Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Bukan hanya hubungan yang diperbaiki. Tapi perlu ada perubahan. Kita di reset ulang kembali kepada rencana Tuhan yang sempurna. Data kita yang lama dihapus. Kita diharuskan menerima sesuatu yang baru. Yang perlu berubah adalah kepribadian.
Setelah kita menerima pendamaian dari Tuhan perlu ada tindak lanjut.
Ada 3 hal perubahan yang perlu
1. Perspektif memandang Tuhan
Kolose 1:20-23 (TB) dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.
Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.
Tuhan kita adalah Tuhan yang bisa dijangkau, Dia tinggal di dalam kita dan kita diperkenankan tinggal di dalam Dia. Seringkali kita merasa Tuhan jauh dari kita. Yang menjauh sebenarnya bukan Dia, tp kita yang menjauh. Tuhan selalu ada, selalu dekat dan selalu hadir.
Seberapa sering kita terlalu asik dan fokus sama agenda kita? Sampe akhirnya kita udah ninggalin Tuhan. Padahal kita yang sbenarnya meninggalkan dan menjauh dari Tuhan.
2. Perubahan perspektif memandang diri
1 Petrus 1:18-19 (TB) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Hindarkan dari perasaan rendah diri, Tuhan ga pernah melihat kita rendah. Kegagalan bukan ukuran. Nilai kita ga ditentukan dari kegagalan kita. Ada orang yg sukses tapi merasa kosong karena ga ada kedamaian dalam hatinya. Waktu kita mengerti nilai kita tau apa yang kita perlu lakukan. Gak semua kesempatan yang terbuka kita ambil. Ketahuilah siapa kita di dalam Tuhan cara pandang kita ttg diri kita. Tuhan membuka semua rahasia ttg kita. Ga ada yang ditutupin.
3. Perspektif memandang masa depan
Siapa tau hari esok? Ga ada
Yeremia 29:11-14 (TB) Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu;
apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,
Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu telah Kucerai-beraikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu. —
Hari depan yang penuh pengharapan. Hilangkan kekhawatiran kita utk masuk ke masa depan karena Dia berjanji utk memberikan kepada kita hari depan yang penuh pengharapan.
Berani mengubah diri utk menjadi lebih baik
Tuhan sudah berinisiatif menganugerahkan pendamaian dengan kita tapi perlu persetujuan dari kita. Ketika kita diperdamaikan kita jadi hamba kebenaran. Berdamailah dengan Tuhan selama masih ada kesempatan. Kedamaian yang sangat dasar adalah ketika kita berdamai dengan Tuhan. Yang sudah berdamai kita perlu melakukan perubahan agar hidup kita terus berkenan kepada Tuhan.
No comments:
Post a Comment