Kotbah 23 jun 2019
1st service
Rekonsiliasi : dimanakah engkau
Ps jeffrey rachmat
Kejadian 3
Adam dan hawa bersembunyi setelah makan buah yang Tuhan larang
Kejadian 3:7-10 (TB) Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
Disinilah awal permainan petak umpet
Tuhan tanya dimanakah engkau. Bukan nanya kabar. Udah makan apa belum. Apa yang Tuhan tanyakan bukan berarti Dia kehilangan orang itu. Ataupun gatau orang ini ada dimana. Dia bertanya utk menyadarkan manusia akan keadaan mereka. Seringkali kita juga melakukan hal yang sama karena kita diciptakan serupa dan segambar dengan Tuhan. Contoh waktu istri tanya ke suami kacamata kamu dimana? Bukan berarti dia gatau, tapi dia ingin menyadarkan suami supaya waktu pergi keluar mau setir mobil baru sadar jadi nunggu balik lagi ke kamar.
Pertanyaan Tuhan bukan geografis. Tapi pertanyaan spiritual. Yang dosa lakukan pertama kali adalah mengganggu hubungan kita dengan Tuhan. Secara geografis mereka masih dekat dengan Tuhan, masih ada dalam taman.
Secara fisik mereka masih ada dalam hadirat Tuhan, masih aktif pelayanan tapi secara hubungan sudah sangat jauh. Mungkin ini terjadi juga sama kita.
Rekonsiliasi diambil dari latin re (back) conciliare (bring together). Usaha Tuhan utk membawa kembali / mendamaikan manusia dengan dirinya sendiri. Dimanakah engkau merupakan pertanyaan yang sangat penting. Usaha utk mendamaikan dengan Tuhan sulit dilakukan.
Pernah mengundang teman utk masuk ke rumah? Waktu menunggu, teman telp saya sudah masuk kompleks tapi gatau rumahnya. Pertanyaan pertama kita adalah kamu dimana. Kalau dia jawab gatau mungkin kita arahkan dengan benda benda di sekitar yang kita lebih familiar. Waktu tau dia dimana kita bisa dengan mudah menuntun ke rumah kita. Kalau dia gatau dan ga bisa mention tentu akan sangat sulit.
Waktu mau pake maps juga sama, lokasi kita dimana merupakan hal yang sangat penting. Kita ga bs dituntun sampai tujuan kalau kita gatau kita dimana. Banyak orang kristen punya visi.
Kita semua mau bahagia, hidup dalam kelimpahan, tapi taukah kita dimana kita berada skrg ? Contoh orang yg aware soal kesehatan, rajin gym, makan sehat, gaya hidup sehat. Tp ga pernah mau check up? Gimana mau hidup sehat? Contoh lain rajin minum obat kolesterol, karena teman temannya maka dia ikut ikutan. Tapi dia ga pernah mau check up. Padahal sebenarnya dia ga perlu minum obat kolesterol.
Excellent bukan berarti hanya dengan berdoa dan berharap bisa semua berubah. Excellent berarti kita harus senantiasa belajar. Semua yang dipercayakan diurus dengan baik.
Its okay to admit bahwa kita tidak ada dalam keadaan yang krg baik. Tuhan ga sedih, ga marah dan ga malu waktu kita mengakui bahwa kita dalam keadaan sulit. Its okay utk jawab biasa aja, kalau ditanya sama orang lain.
Matius 26:36-39
Matius 26:36-39 (TB) Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa."
Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar,
lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."
Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
Sebagai seorang pemimpin dia ga takut berbagi apa yang sedang dirasakan oleh para pengikutnya. Supaya para pengikutnya bisa relate sama Yesus. Supaya para pengikutnya ngerti bahwa Yesus ga selalu dalam keadaan penuh iman, bahagia, dan damai sejahtera 24 jam setiap hari. Berbagi bukan berarti kita menyerah. Jujur dengan diri kita sendiri. Dia merasa penting utk bercerita kepada muridnya yang sudah cukup dewasa dan mengerti pergumulan Yesus. Tidak semua orang perlu tau keadaan kita.
Ada orang yg genuinely care sama kita. Nah orang tersebut perlu tau keadaan kita. Supaya kita bisa dibantu. Rekonsiliasi sulit tercipta kalau tidak ada keberanian utk mengakui kondisi kita
Lukas 15:14-17 anak yang hilang
Lukas 15:14-17 (TB) Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan ia pun mulai melarat.
Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.
Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya.
Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
Anak hilang itu baru menyadari keadaannya setelah dia makan makanan babi. Dia pun baru dari situ mengakui keadaan dia yang sudah berbuat dosa. Waktu kita berdosa iblis ingin kita diam saja, supaya kita sulit utk sungguh sungguh bertobat. Waktu kita mengakui kesalahan, proses pemulihan bisa lgsg dilakukan. Mengakui bukan hal yang mudah.
Betapa susahnya adam menjawab pertanyaan Tuhan. Waktu ditanya dimanakah engkau. Adam menjawab ketika aku mendengar engkau ada aku bersembunyi karena aku telanjang. Waktu ditanya apakah kau memakan buah? Jawab nya padahal iya dan tidak. Tapi dia jawab perempuan yang kau tempatkan.. jadi dia menyalahkan Tuhan dan perempuan di saat yang bersamaan. Adam ga berani mengakui keadaannya. Mengakui bahwa ini kesalahan saya. Mengakui keterbatasan itu tanda kerendahan hati. Hanya orang rendah hati yang bertumbuh hidupnya.
God give grace kepada orang yg rendah hati. Mengakui keberadaan dan kerendahan hati. Pada saat itu proses pemulihan dan pendamaian bisa terjadi. Kita harus mencontoh Yesus yang berani mengakui keberadaannya. Jangan mencontoh adam. Tuhan lah yang rindu utk kita kembali bersekutu dengan Dia. Tuhan yang inisiatif utk mencari adam. Tuhan rindu utk menuntun kita ke tempat yang Dia janjikan. Kita harus bisa jawab dimanakah kita berada? Beranikah kita mengakui kenyataan yang ada?
Kita harus berani jujur kepada orang di sekitar. Mis waktu ga enak badan trus muntah. Waktu muntah keadaan kita jadi lebih baik. Segala sesuatu yang berhasil kita keluarkan dan membuat kita merasa ga enak, sedih, ga betah harus dikeluarkan dan berbagi dengan yang lain.
1 Yohanes 1:9 (TB) Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
No comments:
Post a Comment