kita seringkali mendengarkan bahwa tujuan kita adalah manusia yang dewasa
orang dewasa dan tidak dewasa bukan urusan umur atau fisik saja.
Ibrani 5:12-14 TB
[12] Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. [13] Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. [14] Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
dianggap anak kecil secara rohani
bisa saja umur sudah banyak tapi masih bayi secara rohani masih belum terlatih dan sulit memahami ajaran yang ada dan memahami ttg kebenaran. Sama seperti seorang bayi pasrah dengan apa saja yang diserahkan kepada dia.
Banyak orang sekarang jad penikmat konten rohani, tidak semua yang kita dengar itu baik dan benar apa adanya. Kalau kita dewasa secara rohani kita gak akan terlunta lunta, menelan apa yang diberikan. Orang dewasa bisa membedakan, mengunyah. Dia sanggup utk makan makanan keras.
Bayi hanya bisa makan makanan yang di blender. Orang dewasa bisa makan steak. Harus kunyah. saat kunyah keluar bermacam macam flavour. that's the joy of eating. Mengapa kita memberikan kerangka OIA kepada jemaat? supaya kita bertumbuh menjadi pribadi yang dewasa. Kita tidak menggantungkan diri kepada orang lain untuk makan makanan rohani. Menjadi self feeder.
Salah satu keunikan JPCC tidak pernah diumumkan siapa yang akan berkotbah di hari mingu. Siapa ada dimana. Buktinya pada datang juga. Kita mengajar dan melatih jemaat untuk tidak menggantungkan diri kepada pembicara tapi lebih berharap kepada siapapun berbicara Tuhan akan pakai dia untuk menyampaikan sesuatu
1 Raja-raja 3:5-15 TB
[5] Di Gibeon itu Tuhan menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Allah: ”Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu.” [6] Lalu Salomo berkata: ”Engkaulah yang telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada hamba-Mu Daud, ayahku, sebab ia hidup di hadapan-Mu dengan setia, benar dan jujur terhadap Engkau; dan Engkau telah menjamin kepadanya kasih setia yang besar itu dengan memberikan kepadanya seorang anak yang duduk di takhtanya seperti pada hari ini. [7] Maka sekarang, ya Tuhan, Allahku, Engkaulah yang mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman. [8] Demikianlah hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar, yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya. [9] Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?” [10] Lalu adalah baik di mata Tuhan bahwa Salomo meminta hal yang demikian. [11] Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: ”Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, [12] maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorang pun seperti engkau. [13] Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorang pun seperti engkau di antara raja-raja. [14] Dan jika engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintah-Ku, sama seperti ayahmu Daud, maka Aku akan memperpanjang umurmu.” [15] Lalu terjagalah Salomo; ternyata ia bermimpi. Sekembalinya ke Yerusalem, berdirilah ia di hadapan tabut perjanjian Tuhan, dipersembahkannya korban-korban bakaran dan korban-korban keselamatan, kemudian ia mengadakan perjamuan bagi semua pegawainya.
https://bible.com/bible/306/1ki.3.5-15.TB
Kenapa Salomo meminta hal ini?
Ketika raja daud sudah tua, putranya bernama Adonia. Mencoba melakukan kudeta
Raja daud segera mengangkat Salomo menjadi anak yang sah, Adonia sebenarnya lebih pantas. Mengapa salomo yang diangkat karena dia adalah anak perjanjian
1 Tawarikh 22:6-11 TB
[6] Kemudian dipanggilnya Salomo, anaknya, dan diberinya perintah kepadanya untuk mendirikan rumah bagi Tuhan, Allah Israel, [7] kata Daud kepada Salomo: ”Anakku, aku sendiri bermaksud hendak mendirikan rumah bagi nama Tuhan, Allahku, [8] tetapi firman Tuhan datang kepadaku, demikian: Telah kautumpahkan sangat banyak darah dan telah kaulakukan peperangan yang besar; engkau tidak akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, sebab sudah banyak darah kautumpahkan ke tanah di hadapan-Ku. [9] Sesungguhnya, seorang anak laki-laki akan lahir bagimu; ia akan menjadi seorang yang dikaruniai keamanan. Aku akan mengaruniakan keamanan kepadanya dari segala musuhnya di sekeliling. Ia akan bernama Salomo; sejahtera dan sentosa akan Kuberikan atas Israel pada zamannya. [10] Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan dialah yang akan menjadi anak-Ku dan Aku akan menjadi Bapanya; Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya atas Israel sampai selama-lamanya. [11] Maka sekarang, hai anakku, Tuhan kiranya menyertai engkau, sehingga engkau berhasil mendirikan rumah Tuhan, Allahmu, seperti yang difirmankan-Nya mengenai engkau.
https://bible.com/bible/306/1ch.22.6-11.TB
1 Tawarikh 22:5 TB
[5] Karena pikir Daud: ”Salomo, anakku, masih muda dan kurang berpengalaman, dan rumah yang harus didirikannya bagi Tuhan haruslah luar biasa besarnya sehingga menjadi kenamaan dan termasyhur di segala negeri; sebab itu baiklah aku mengadakan persediaan baginya!” Lalu Daud membuat sangat banyak persediaan sebelum ia mati.
https://bible.com/bible/306/1ch.22.5.TB
1 Raja-raja 1:9-10 TB
[9] Sesudah itu Adonia mempersembahkan domba, lembu dan ternak gemukan sebagai korban dekat batu Zohelet yang ada di samping En-Rogel, lalu mengundang semua saudaranya, anak-anak raja, dan semua orang Yehuda, pegawai-pegawai raja; [10] tetapi nabi Natan dan Benaya dan para pahlawan dan Salomo, adiknya, tidak diundangnya.
https://bible.com/bible/306/1ki.1.9-10.TB
di kalangan pegawai raja adonia didukung kudetanya. betapa sulitnya keadaan salomo yang masih muda dan kurang berpengalaman dan situasinya tidak mudah. Tidak tau mana kawan mana lawan. Mau merasakan jadi seorang raja seperti apa.
1 Raja-raja 1:52 TB
[52] Lalu kata Salomo: ”Jika ia berlaku sebagai kesatria, maka sehelai rambut pun dari kepalanya tidak akan jatuh ke bumi, tetapi jika ternyata ia bermaksud jahat, haruslah ia dibunuh.”
https://bible.com/bible/306/1ki.1.52.TB
Adonia kemudian dieksekusi dan Yoab panglima tentara dibunuh oleh Benaia. Imam abiata dipecat oleh Salomo.
Kalau jadi salomo pasti overwhelm, dia jadi raja the number one person di bangsa itu. Semua berharap dari dia. Karena terlalu overwhelm akhirnya dia jadi kebawa mimpi.
Pada kenyataan nya apa yang dihadapi berbeda dengan teori yang dipelajari.. Kita sudah belajar tapi begitu di test, kenyataan nya tidak semudah yang dipelajari. Sebelum menikah, sudah belajar banyak baca buku ttg pernikahan. How to be a man of God. Pikirnya sudah ready waktu menikah, ternyata kelabakan juga. Kenyataannya tidak semudah yang kita temukan.
Bukan berarti teori gak penting. Tapi hikmat adalah ttg aplikasi. Mengerti teori mana yang harus dipakai. Bagaimana memakainya. Kapan dipakainya? Kepada siapa sehingga membuahkan hasil yang tepat dan maksimal. Meskipun salomo masih sangat muda dan tidak berpengalaman tapi dia meminta sesuatu agar bisa memerintah dengan benar. Salomo tidak bisa mengandalkan Daud karena Daud sudah ga ada lagi.
Hati yang faham menimbang perkara sehingga bisa membedakan mana yang baik dan yang jahat. Hikmat Tuhan tidak mengandalkan pikiran. Hikmat Tuhan juga mengandalkan hati.
Orang pintar tau apa yang mereka inginkan. Orang bijak tau apa yang TIDAK mereka inginkan. Mesin akan lebih cerdas tapi mesin tidak akan lebih bijak. Orang bijak menggunakan hati. Sebagai manusia kita harus belajar menjadi bijak untuk tau apa yang tidak kita inginkan.
Amsal 3:5 TB
[5] Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
https://bible.com/bible/306/pro.3.5.TB
Hikmat adaalah kemampuan untuk menggunakan petahuan dengan pengertian. Itu sebabnya kepada kita diutus roh kudus. Karena dalam kenyataan nya kita tau begitu banyak FT tapi kita tidak tau mana yang harus kita apply. Itu sebabnya kepada kita diberikan Roh Kudus supaya kita bisa memutuskan mana yang benar melihat situasi dengan benar berdasarkan tempat, situasi, masa.
Hikmat adalah kemampuan untuk membedakan yang baik dari yang jahat.
Amsal 1:1-7 TB
[1] Amsal-amsal Salomo bin Daud, raja Israel, [2] untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna, [3] untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran, [4] untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda – [5] baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan – [6] untuk mengerti amsal dan ibarat, perkataan dan teka-teki orang bijak. [7] Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
https://bible.com/bible/306/pro.1.1-7.TB
Dia memberikan kesaksian bagiamana hikmat menolong dia, menambahkan ilmu membuat pengertian memperoleh pertimbangan, dsb. Tuhan mau kita dikenal sebagai orang yang bijaksana. Tuhan seringkali memberi perumpamaan ttg orang bijak dan orang bodoh.
Ulangan 4:5-7 TB
[5] Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh Tuhan, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya. [6] Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi. [7] Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti Tuhan, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya?
https://bible.com/bible/306/deu.4.5-7.TB
Tuhan itu begitu dekat dengan kita
kita bisa jadi kesaksian bagi banyak orang. Itulah menyebabkan kenapa kita tidak berperilaku bodoh. Sumber kita bukan datang dari dunia ini. bukan karena kehebatan kita tapi karena hati yang penuh dengan RK.
Yeremia 9:23-24 TB
[23] Beginilah firman Tuhan: ”Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, [24] tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah Tuhan yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman Tuhan.”
https://bible.com/bible/306/jer.9.23-24.TB
Meskipun bersama dengan Tuhan kita gagah perkasa, tapi jangan bermegah dalam kekuatan tersebut. Bermegah lah karena kamu kenal siapa Tuhan. Memahami dan mengenal Tuhan. Kita perlu sadar dan mengetahui bahwa diri kita terbatas kita perlu Tuhan dan perlu hikmat. Kita perlu mengisi otak kita dengan pengetahuan, tapi kita perlu mempersilahkan hati kita diisi oleh Roh Kudus. sehingga yang kita andalkan bukan pengertian kita sendiri tapi Roh Tuhan.
Dalam menghadapi keseharian, dalam menghadapi pasangan, dalam menghadapi mertua, dalam menghadapi bisnis.
No comments:
Post a Comment