Parenting adalah sebuah proses dan banyak tantangan
Tidak akan pernah berhenti sampai kita dipanggil Tuhan
Di dalam berbagai musim kehidupan ada berbagai tanggung jawab, krisis yang berbeda - beda
Kita fokus mengidentifikasi diri kita. Kenapa sebagai orang tua kita udah tau tips cara, Firman Tuhan, kita perlu mendidik dengan kasih, menerima anak tanpa syarat. Kenapa kita sering jatuh bangun di area yang sama? yang sering kita lakukan adalah hal yang tidak mau kita lakukan.
Ternyata, ada hal dalam diri kita yang mengendalikan kehidupan kita. Hal tersebut yang perlu kita proses. Itulah pentingnya kita memahami diri kita sebagai orang tua.
Family relationship
Parents and children
Husband and wife
Myself
Christ Centered
Waktu membangun keluarga, sebagai fondasi kita tidak bisa membangun berdasarkan kekuatan. Tapi harus relasi dengan Tuhan sebagai Christ centered.
Mazmur 127:1 TB
[1] Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
Kalau myself ga sehat, maka dalam relasi suami istri itu tanpa sadar akan saling melukai dan konflik.
Ketika suami istri konflik akan mempengaruhi hubungan orang tua dan anak.
Bagaimana anak bisa bertumbuh secara emosi sangat berpengaruh terhadap relasi suami istri. Kesehatan suami istri sangat dipengaruhi oleh kesehatan pribadi masing masing.
MYSELF / OURSELF
Matius 22:37, 39-40 TB
[37] Jawab Yesus kepadanya: ”Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
[39] Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. [40] Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
Tuhan kita adalah Tuhan yang berelasi
Manusia pun sama diciptakan berelasi. Ada relasi dengan Tuhan, diri sendiri, sesama. Hubungan orang tua dan anak adalah hubungan dengan sesama. Kalau kita ga selesai dengan diri sendiri maka kita sulit berelasi dengan sesama
Penting banget untuk kita pulih. Kita membutuhkan relasi dengan Tuhan. Ketika pribadi kita pulih, Tuhan rindu juga kita memiliki hubungan yang sehat dengan komunitas.
Penting kita utk jadi pribadi yang sehat secara emosi.
Bagaimana kita berelasi adlaah manifestasi kita pribadi.
Amsal 20:5 TB
[5] Rancangan di dalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi orang yang pandai tahu menimbanya.
https://bible.com/bible/306/pro.20.5.TB
Dalam kehidupan kita seringkali berfokus apa yang kita lakukan dan what i am doing. kita berdoa datang sama Tuhan supaya pergumulan saya diselesaikan. Bukankah apa yang kita sampaikan kepada Tuhan terkait area eksternal dan apa yang kita lakukan?
Selidikilah batinku dan hatiku. berdoa setiap kejadian yang kita alami, apa yang Tuhan rindu dalam diri saya supaya kita berubah jadi pribadi yang lebih baik agar merespon lebih baik
Tuhan ketika memberi anak buat kita, dia memberikan anugerah. Tuhan memberikan anak yang terbaik.
God said i am who i am. Fokus pada being emotionally healthy parents. ketimbang fokus kepada doing parenting skill and knowledge karena ini semua bisa dipelajari.
1 Tesalonika 5:23 TB
[23] Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
1. Emotional wounds
Orang yang terluka akan cenderung melukai orang lain
Kita seringkali memiliki luka di masa lalu yang membuat kita tidak sadar
a. environmental. academic pressure and indecision, expectation of self and others, financial issues, unmet standard, socio economic standards.
b. family issues. divorce, family break up, nurturing process, family of origin
c. events : experiencing of traumatic event, sexual abuse, physical abuse, loss
d. health : serious injury, chronic illness, eating disorders, personality disorders
e. interpersonal : break up, loneliness, coming out, adjustment to uni.
Misal seorang anak, orang tua bercerai. anak wanita kemudian papanya selingkuh. Anak ini kemudian jadi penterjemah yang hebat. Waktu papa selingkuh anak menangkap message menikah itu tidak membahagiakan, jangan jangan papa mama bertengkar karena saya. Pria tukang selingkuh, dll
Anak belum bisa memproses karena masa kecil, tanpa sadar membawa luka tersebut. besok besok bertekad, tidak mau sakit jadinya mengisolasi diri. Relasi suami istri akan mempengaruhi kehidupan anak anak kelak.
Konflik relasi suami istri tidak terselesaikan yang plg terdampak adalah anak anak. Tumpukan emosi yang plg sering pelampiasan kepada anak anak. Pernah gak kita merasakan mereka melakukan kesalahan sederhana tapi kita jadi emosional.
Mungkin kita sebagai seorang anak yang sering dikritik. Setiap orang tua ingin memberikan yang terbaik buat anak. Namun cara memberikan yang terbaik ada versi orang tua. Versi anak ketika menerimanya terluka, orang tua mendidik dengan membandingkan. Anak menjadi luka karena dikritik, membangun benteng.
Besok besok saya ga boleh dikritik. Dalam relasi suami istri kita perlu mengeksplor diri kita ada masa lalu apa yang perlu diselesaikan. Memproses luka masa lalu. Bisa saja kita mengalami abusive. Kita pingin banget anak memiliki emosi yang sehat, anak memiliki keyakinan bahwa papa mama saling mengasihi.
Anak ini akan mencontoh dari orang tua.
EMOTIONAL NEEDS
Human needs --> obsesi
Teori hirarki kebutuhan manusia --> kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, harga diri, aktualisasi diri
waktu kecil misalnya orang tua punya 5 anak. Saya merasa sebagai anak sulung kurang diperhatikan karena anak banyak. Kemudian anak dihargai berdasarkan prestasi.
Orang tua ketika sibuk sambil mengerjakan hal lain, kebutuhan berelasi mengobrol dan didengarkan menjadi defisit.. Defisit diperhatikan dan didengarkan. Dalam perjalanan kehidupan saya fokus ke suami istri dan anak anak.
Waktu suami pulang, langsung buka handphone. Istri ngambek. issue apa yang perlu diselesaikan? Waktu kita jadi pribadi yang kurang perhatian, kita menuntut orang lain untuk mengisi perhatian. Waktu ketemu orang lupa salamin kita jadi tersinggung.
Bisa jadi luka kepada orang tua kita menebusnya dengan menuntut kepada suami. Misalnya orang tua terlembat jemput, konflik sama suaminya ketika sering terlambat jemput
Emotional incest
idealnya suami istri curhat dan saling support. yang benar adalah kebutuhan emosi support dari suami istri. jadinya memperhatikan anak secara berlebihan.
Active abuse orang tua ke anak. menjadikan anak sebagai kebutuhan emosi yang tidak terpenuhi oleh pasangan. Anak adalah sesuatu yang perlu diperhatikan, tapi sesuai kebutuhan umurnya. jangan sampai ngomong lain kali kamu jangan kayak papa ya. itu akan melukai anak banget
Unfinished business
harapan / cita cita orang tua yang tidak terpenuhi. mama papa pengen les piano padahal mereka belum tentu mau. talenta dan potensi harus sesuai dengan apa yang Tuhan titipkan.
FAMILY PATTERN
a. psikologis
b. spiritual
c. nilai-nilai
d. relasi
Mazmur 112:1-2 TB
[1] Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. [2] Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati.
Kita menerima warisan dari orang tua. Entah itu psikologis, kultur, budaya. Pola kebiasaan orang tua kita warisi. Mempengaruhi biasa sampai generasi ketiga
3 Generasi : Abraham ishak yakub
Warisan pergi dari rumah
Ada anak yang pergi dari rumah - ismail
Anak yang pergi dari rumah - yakub
Anak yang pergi dari rumah - yusuf
Warisan pilih kasih
Abraham lebih sayang ishak
Ishak sayang esau ketimbang yakub
Yakub lebih sayang yusuf dan benyamin
Relationship recovery
Hanya Tuhan yang bisa memulihkan. Tuhan bisa pakai siapapun
Yeremia 30:17 TB
[17] Sebab Aku akan mendatangkan kesembuhan bagimu, Aku akan mengobati luka-lukamu, demikianlah firman Tuhan, sebab mereka telah menyebutkan engkau: orang buangan, yakni sisa yang tiada seorang pun menanyakannya.
https://bible.com/bible/306/jer.30.17.TB
AWARE
Kita perlu sadari. self awareness is a foundation for self improvement. sadari kita punya luka apa.
Mazmur 139:23 TB
[23] Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;
https://bible.com/bible/306/psa.139.23.TB
Apa yang mau diproses? sadar saja enggak.
ACCEPT
mengakui bahwa kita adalah pribadi yang luka dan perlu disembuhkan. Mengakui dan menerima
Roma 10:9-10 TB
[9] Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. [10] Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
https://bible.com/bible/306/rom.10.9-10.TB
Tuhan ajar untuk menaruh identitas di dalam Tuhan
akui pada Tuhan bahwa kita perlu diajar
dan yang terakhir perlu
ACTION
mengampuni, mengubah kebiasaan, disiplin rohani
Matius 6:14 TB
[14] Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
https://bible.com/bible/306/mat.6.14.TB
kalau kita belajar kita pulih kita memulihkan generasi di bawah kita bukan dengan kekuatan kita tapi pertolongan Tuhan
Kapan kita bisa jadi pribadi yang dewasa ketika kita bisa berdamai dengan masa lalu bahkan ketika kita punya luka pada papa / orang tua. Maka ketika menikah kita sulit mengasihi suami dan membesarkan anak laki laki.
Semakin kita ga suka, itu jadi bahan bakar kita mengulangi hal yang sama. Kalau punya luka lepaskan pengampunan
kita mewarisi 80% orang tua yang tidak favorit.
Relasi papa mama akan cenderung kita lakukan kepada pasangan kita
Anak bukan mencari orang tua yang sempurna
Ketika orang tua meminta maaf itu bisa jadi rekonsiliasi
No comments:
Post a Comment