Saturday, October 11, 2025

parenting seminar 11 okt 2025 ps jeffri teresna

Menggali identitas dan potensi anak

Menggali
Sesuatu yang sifatnya yang sudah ada dalam kita yang dimaksud menggali. Bukan sesuatu yang datang dari luar kita. Sesuatu yang udah di deposit kan dalam kehidupan kita oleh Tuhan

Semuanya sudah ada dalam kita tugas kita hanya tinggal menemukannya. Tugas kita menemukan apa yang sudah diinvestasikan dalam Tuhan.

Apa yang akan kita gali?
Identitas
Tuhan menciptakan manusia menurut gambar dan rupanya. Ketika anak kehilangan identitas dan orang tua salah menempatkan identitas maka orang tua cenderung menaruh otoritas baru 
Kalau tau Identity kita akan tau otoritas kalau tau otoritas kita akan tau destiny.
Potensi
Kemampuan tersembunyi yang harus di unlock. 


Efesus 1:11 TB
[11] Aku katakan ”di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan – kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya –

Di luar Kristus kita ga dapat berbuat apapun. Sebelum kita mengerti perilaku anak kita. Hal yang tidak kalah penting adalah kita mengenali kecenderungan perilaku kita sebagai orang tua

Sebagai orang tua, mengenali perilaku orang tua terekspos dari ekspektasinya terhadap anak. 

D - dominan - berharap utk anaknya mimpin dalam organisasi. Kuasa dan otoritas adalah kata kunci
I - intim - berharap anaknya punya lingkaran pertemanan seluas samudera
S - stabil - akan selalu nanya anaknya kalau bersahabat sejak TK memastikan begitu anaknya pindah sd temannya sekolah dimana. Sebisa mgkn dia akan ikutin temannya sekolah kemana
C - cermat - hidup itu mesti teratur. Rutenya tepat dan akurat. Kita sering memberikan ekspektasi kita terhadap anak kita. 

Harus mengenal siapa anak kita. Harus mengenal profiling anak kita. Harus kenal aktivitas anak yang sikapnya produktif dan berulang. 

Bagaimana pola belajar berdasarkan pendekatan disc. Belajar menerima pola perilaku anak berdasarkan sifatnya.

Disc itu belajar adjustment bukan judgement
Belajar menyesuaikan ekspektasi sesuai tujuan Tuhan. Anak kita terlahir dengan tujuan Tuhan. Anak tidak terlahir dengan tujuan orang tua.

Fokus kita mengenali bukan mengubah. Ada banyak hal yang musti kita sesuaikan. 
Saya mengenal
Saya menerima, sebab itu yang Tuhan anugerah kan dalam kehidupan kita
Saya menyesuaikan

Setiap anak setiap manusia ternyata Tuhan menciptakan setiap orang terlahir dengan 3 hal. Setiap orang lahir dengan perilaku (disc). Setiap anak lahir dengan potensi. Tugas orang tua adalah supaya potensi jadi performance. 

Orang menilai performance bukan potensi
Setiap anak terlahir dengan panggilan lewat spiritual gift
Spiritual gift terbagi menjadi 3
Jawatan (rasul, nabi, guru, gembala)
Manifestasi roh kudus (ada 9 nubuat, kesembuhan, mukjizat, dll)
Motivasi (mengajar, memberi, menasehati, memimpin, dst)

21 telah di depositkan kepada diri kita dan anak kita. Tuhan sudah menyiapkan kendaraannya. Pada dasarnya sangat mustahil anak kita tidak mencapai potensi optimalnya. Semua fitur sudah ada, tinggal kita sebagai orang tua menemukan apa yang ada di dalamnya. 

Ada 4 dimensi perilaku 
Dominan - risk taker, affirmation, result
Intim - talker, appreciation, reward
Stabil - peace maker, attention, relation
Cermat - thinker, assertion, respectful

Jangan pressure anak sampai dia merasa tidak nyaman dengan kita.
Anak cermat cenderung presisi
Anak cermat takut dihukum

Anak dominan ga takut dihukum
Gaya belajar
Dominan - converging selalu fokus pada hasil akhir. Cenderung praktek ga suka banyak teori
Intim - accomodatig, dinamis, kelompok, apresiasi
Stabil - diskusi, brainstorming, partnership, kenyamanan
Cermat - assimilating, logis, sistematis, tenang, akurat, tepat


Dominan do think
Intim feel do
Stabil see feel
Cermat see think

Pola komunikasi anak
Dominan - apa hasilnya, apa dampaknya
Memberikan perintah yang singkat dan jelas
Mengajak anak beraktivitas bersama dan menentukan goals yang jelas diawal
Ajari anak berempati dan menerima kegagalan

Intim - who
Ajak anak bermain sesuatu yang menyenangkan, pahami anak tidak bisa fokus dalam waktu yang lama
Tuntun anak berpikir secara detil
Hargai bahwa anak punya cara sendiri dalam melakukan sesuatu

Stabil - how
Bersabar ketika berkomunikasi
Berikan cukup ruang untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan
Jangan pernah memaksanya karena akan membuatnya semakin tertutup


Cermat - why
Selalu komitmen dan menepati janji yang sudah dibuat sama anak
Jika tidak sependapat jelaskan dengan rinci alasannya
Berikan aturan yang jelas dan tegas


D petrus
I andreas
S yohanes
C lukas


No comments:

Post a Comment