Sunday, December 7, 2025

kotbah 7 desember 2025 ps ary m wibowo - knowing God

Efek doppler
Kalau melihat cahaya semakin dekat semakin terang
Kalau menjauh dari cahaya semakin jauh semakin redup
Cahayanya tidak berubah tapi persepsinya berubah

Perubahan frekuensi hanya merupakan persepsi / pengamat
Guru killer karena persepsi murid 
Parents kurang mengasihi karena persepsi anak
DL kurang mengerti kita karena persepsi / pengenalan kita akan DL tersebut

Bagaimana dengan persepsi yang dibentuk daripada Tuhan. Dekat kepada kita maka dia dekat kalau dia jauh maka dia jauh
Persepsi kita pada Tuhan sangat dibentuk pengenalan kita akan Dia
Knowing about God bicara ttg pengenalan kita akan Dia 
Sekedar tau akan membuat kita berpendapat bahwa guru itu killer

Kalau pengamat jauh dari ambulans maka bunyi sirene makin kecil (lower frequency lower pitch)
Kalau butuh ambulans yang sakit parah mgkn tidak dia yang berjalan mendekati ambulans??

Kalau suara nya masih jauh maka dia akan berpikir kapan ni saya bisa tertolong
Bahkan bangun dari tempat tidur pun dia ga bisa. Satu satu nya cara ya bagaimana ambulan mendekat kepada orang tersebut. 
Orang merasa patah pengharapan karena suara ambulans menjauh

Bagaimana jika ambulans tersebut adalah pertolongan Tuhan
Bagaimana jika orang sakit parah karena dosa. Kita bs sebutkan sakit apapun dalam dunia ini. Saking parahnya sakit itu tidak ada satupun orang yang bisa menyelamatkannya. 

Keluaran 3:1-8 TB
[1] Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb. [2] Lalu Malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api. [3] Musa berkata: ”Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?” [4] Ketika dilihat Tuhan, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: ”Musa, Musa!” dan ia menjawab: ”Ya, Allah.” [5] Lalu Ia berfirman: ”Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.” [6] Lagi Ia berfirman: ”Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.” Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah. [7] Dan Tuhan berfirman: ”Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka. [8] Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
https://bible.com/bible/306/exo.3.1-8.TB

Musa melihat semak menyala dan tidak terbakar 

Kenapa musa takut memandang Allah?
Pengenalan Tuhan waktu itu takut memandang Allah. Jika manusia berhadapan langsung dengan Allah maka manusia itu mati. Bukan karena Allah jahat. Kemahakudusan berhadapan dengan ketidakkudusan.

Yang mungkin justru yang kudus mendekat ke yang tidak kudus supaya dia yakin pertolongan itu datang.

Memperbaiki pengenalan yang baru terus terhadap Tuhan
Kita mengenal Tuhan dari apa yang Dia ciptakan
Pengenalan akan Tuhan melalui ciptaanNya tidak membuat sakit parah kita sembuh

Dulu Kristus memberikan pesan kepada nabi skrg bisa langsung. Maka persepsi ttg Tuhan pun berubah dari Tuhan yang jauh jadi Tuhan yang dekat

Inisiatif dari Tuhan dilakukan dari zaman dulu
Dia melakukan berulang kali utk mendekat kepada Tuhan dengan berbagai cara
Tuhan punya banyak metode
Kalau pengenalan kita kepada Dia ga utuh dia hanya punya satu metode utk memberkati kita.

Kalau mau mengenal Tuhan tidak mungkin tanpa melalui firmanNya
Pewahyuan Allah bersifat intensional, sejak jaman dahulu dilakukan terus sampai hari ini. Kalau kita tidak mengenal seseorang secara intensional kita bs memiliki persepsi yang keliru
Pewahyuan Allah bersifat progresif tidak dikomunikasikan secara sekaligus tapi bertahap
Accomodating disesuaikan dengan dengan kapasitas yang dapat dimengerti manusia. Tuhan memberikan manusia masing masing sesuai dengan kesanggupannya.


Yesus Kristus adalah solusi ilahi atas ketidakmampuan manusia utk mendekat kepada Allah
Kita bisa memanggil Raja Tapi kita juga bs memanggil dia sebagai Bapa dan sahabat. 


Yesus memampukan manusia mengenal Dia secara utuh . Pengenalan kita akan Tuhan kalau jauh kita jadi takut, transaksional. Berdoa sebelum makan supaya tidak sakit perut. Kalau kita kenal Tuhan hanya sebagai Tuhan yang dekat jadi kurang ajar.

Tetap kagum dan hormat kepada Tuhan. Kita taat karena Tuhan sudah mengasihi kita. Dia yang turun mendekatkan diri kepada kita. Kita taat bukan supaya mendapat kasihNya. Kita taat karena Tuhan sudah mengasihi kita.....

Revelation is God's gracious initiative to mandkind

No comments:

Post a Comment