20170507 JPCC Sunday Service
1st Service
By Ps. Jeffrey Rachmat
Bulan ini kita membahas:
Taste and See
Kecaplah dan Lihatlah
Kalau kita ke resto, seringkali kita bingung mau pilih makanan apa. Kita lebih terbantu bila ada gambarnya di menu. Lalu kita dapat menentukan pilihan kita dengan lebih cepat. Tapi beberapa kali juga, setelah makanan datang tidak seindah gambarnya. Saat dirasa bisa jadi enak banget atau gak enak.
Mazmur 34:8 (TB)
Orang yang ngomong ini adalah orang yang punya pengalaman. Tanpa punya pengalaman, orang tidak akan bisa mengucapkan hal ini.
Psalm 34:8 (NKJV)
Menarik bahwa dikatakan kecap dahulu baru lihat. Ini tidak terbalik dalam urutan penulisannya. Berarti apa yang kita kecap tidak bisa/tidak boleh dilihat dahulu. Kalau kita lihat dahulu, bisa jadi kita tidak akan berani mengecapnya.
2 Korintus 5:7 (TB)
-- sebab...
2 Corinthians 5:7 (NKJV)
Kecaplah berarti alami dahulu.
Contoh:
Kita menawarkan makanan rawon ke orang luar negeri, warnanya hitam. Di luar negeri tidak pernah ada sup warnanya hitam. Kita berusaha meyakinkan orang tersebut bahwa ini enak dan coba saja terlebih dahulu.
Kalau kita mau hidup ikut Tuhan, kita harus mencicipi terlebih dahulu dan tidak bergantung terhadap apa yang kita lihat.
Hal ini tidak mudah, Roh Kudus seperti kita yang meyakinkan tamu kita makan rawon. Roh Kudus berkata jalani saja, hasilnya pasti tidak akan mengecewakan.
Saat kita menjalankan praktikum, kita jadi mengerti sebuah teori bekerja. Semuanya jadi jelas saat kita mempraktekkannya dalam kehidupan kita dan kita berkata "oh, I see". Pengertian seringkali muncul setelah kita mempraktekkan, dan pengertian tidak dapat diambil dari kita.
Matius 13:18-19 (TB)
Perumpamaan tentang Penabur
Kita mendengarkan kotbah setiap minggu dan kita berpikir ah itu hanya teori. Sesuatu yang tidak kita mengerti akan diambil dari diri kita.
Pada saat kita mulai melakukannya/mempraktekkan apa yang kita dengar, kita jadi mengerti. Apa yang kita mengerti tidak dapat diambil dari diri kita.
Penting untuk kita tidak sekedar mendengar, tapi juga kita harus melakukannya.
Tomas tidak percaya kalau Yesus bangkit sampai dia melihatnya sendiri. Padahal Tomas adalah murid Yesus.
Yohanes 20:24-29 (TB)
Yesus tidak ada di tempat saat Tomas bicara itu, tapi 8 hari kemudian Yesus menyampaikan apa yang dibicarakan oleh Tomas seperti Yesus hadir saat itu.
Baik adalah karakternya Tuhan. Keberadaan Tuhan. God is good. Itulah yang harus kita alami dahulu, lalu kita mengerti, baru kita berkata "oh, I see". Sehingga kita tidak mudah diombang ambingkan.
Mazmur 119:68 (TB)
Yakobus 1:17 (TB)
Seringkali kita berkata orang mengalami hal yang tidak baik karena Tuhan, padahal bisa saja karena kesalahan kita sendiri. Tuhan bisa memutar balikkan kondisi tidak baik menjadi baik.
Biasanya orang bilang Tuhan baik saat menerima berkat, bonus, kesempatan kedua, baru saja diselamatkan dari maut, diloloskan dari kejahatan, disembuhkan dari sakit penyakit.
Roma 2:4 (BIS)
Kebaikan Tuhan bisa dialami pada saat kita mengalami kemurahan Tuhan, kelapangan hatinya pada saat kita berbuat dosa. Pada saat kita berbuat dosa dan Tuhan masih sabar dan bermurah hati. Tapi jangan dipandang enteng kemurahan hati Tuhan, dan kita malah berpikir toh kita tidak apa-apa walau berbuat dosa, serta kita malah lanjut berbuat dosa berkali-kali. Kemurahan dan kebaikan hati Tuhan ada supaya kita bertobat.
Romans 2:4 (NKJV)
Tuhan mengerti siapa kita.
Contoh:
Berbahagia memberi daripada menerima. Kita arguing with God, bilang bagaimana bisa... tentu lebih enak menerima. Pada saat kita melakukan terlebih dahulu, maka kita baru mengerti lebih bahagia memberi dibanding menerima.
Dosa selalu terlihat nikmat, tapi begitu dijalankan ujungnya maut.
Firman Tuhan terlihat tidak cocok dengan apa yang kita mau, saat dijalankan kita bisa bilang I see now dan hasilnya selalu baik.
Taste and see that He is good.
No comments:
Post a Comment