Tuesday, November 8, 2016

Kotbah 2013, 1 dec jeffrey rachmat (Humility - kerendahan hati)

Kotbah 2013, 1 dec

Humility - kerendahan hati
1st service
By ps jeffrey rachmat

Belajarlah padaKu
Matius 11:29
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

Waktu itu Yesus masih muda, dan dia bilang kepada orang yg lebih tua. Dia mengakui diri sendiri bhw dia lemah lembut dan rendah hati. Orang yg rendah hati adalah org yg mengenal siapa dirinya, bukan yg tidak mengerti siapa dirinya, atau percaya diri rendah, dan bukan org yg suka membesar besarkan dirinya.

You can be humble withouth being low self esteem. Banyak org yg justru memiliki kepercayaan diri rendah menututupinya dgn sikap yg arogan.

The basic of humility :

1. Mengenal dirimu sendiri
Knowing who you really are akan memudahakan kita utk menerima / meminta pertolongan. Kita akan mudah mengakui kekurangan kita. Dan mana kekuatan kita. Banyak org yg siap menolong kita, tapi kita gamau mengakui kekurangan. Mereka tidak tahu kita butuh pertolongan, karena kita tidak mau mengatakan, sombong.

Sikap rendah hati memudahkan kita mengakui kehebatan orang lain, memberikan pujian buat orang lain.
Rendah hati juga memampukan kita menerima pujian org lain tanpa melebih lebihkan atau membesar besar kan.
Recognition is fine but the need of constant recognition is wrong.
Mengakui kelemahan bukan menyangkal nya, menerima pujian yg sewajarnya.

Matius 26:47-54
Waktu Yesus masih berbicara datanglah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi.
Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka: "Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia."
Dan segera ia maju mendapatkan Yesus dan berkata: "Salam Rabi," lalu mencium Dia.
Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Hai teman, untuk itukah engkau datang?" Maka majulah mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya.
Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya.
Maka kata Yesus kepadanya: "Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang.
Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku?
Jika begitu, bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian?"

2. Knowing your purpose of God
Tidak mengandalkan kekuatan kekayaan kita, tapi kekuatan Tuhan. Jgn sampai kekuatan kita malah merusak rencana Tuhan

Hanya karena kita bisa bukan berarti kita harus. Bukan karena kita mampu itu harus ditunjukkan. The key is to stay in the purpose of God in you. Kerendahan hati tidak membuat kita mengandalkan kekuatan, kekayaan, posisi, dll

1 timotius 6:17
Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.

Perlu kasih jempol teracung buat org yg punya koneksi banyak, kuasa banyak tapi masih mengandalkan Tuhan. Rendah hati bukan berarti menyangkali kekuasaan, kekuatan, kekayaan yang kita miliki. Tapi kita sadar kita tidak menggantungkan hidup kita pada itu semua.

Filipi 2:1-4
Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,
karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.

3. The willingness to serve others
Ingin mendahulukan kepentingan org lain, terutama di zaman yg skrg ini. Jarang sekali orang mau ngalah apalagi di jalanan. Itu sebabnya banyak org yg tidak tenang jiwanya di jalanan,

Semakin kaya seseorang , dia akan semakin banyak punya pilihan. Kalau hatinya tidak tertambat pada Tuhan dia akan memilih hal hal yg sama sekali tidak sesuai dgn apa yg Tuhan mau. Oleh krn itu semakin kaya harus butuh hikmat lebih banyak.

Orang yg rendah hati mindful utk mendahulukan orang lain. Orang yg sombong sll memikirkan dirinya sendiri terlebih dahulu. Orang yg sombong tidak bs melayani orang lain. Perlu orang yg kuat hatinya untuk bisa melayani, apalagi melayani Tuhan.

Kalau mau belajar merendahkan hati, belajar untuk melayani Tuhan. Bagaimana reaksi kita apabila disakiti orang, dipuji orang? Sikap hati terhadap ide yg baru dicetuskan.

Keputusan untuk berani mengakui kesalahan.

4. The willingness to learn
Rendah hati mau terus belajar. Kalau belajar berarti selalu ada orang yg bisa kita look up to. Ada orang yg sll ada di atas kita.

Belajar lah kepada siapapun, apalagi kepada orang yg lebih muda dan lebih berhasil. Siap lah untuk selalu ditegur apabia salah jalan supaya kita tidak menjadi sombong. Kita harus kuat untuk bisa jadi rendah hati

Yeremia 17:5-8
Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

Kalau mau terus berbuah, belajarlah utk mengandalkan Tuhan, belajar lah dari Yesus dan jiwamu akan mendapatkan ketenangan

No comments:

Post a Comment