Sunday, November 13, 2016

Kotbah 30 juni 2014 Ps jose carol (Belajar dan mengajar dalam keluarga)

Kotbah 30 juni 2014

1st service
By. Ps jose carol
Kota kasablanka
Belajar dan mengajar dalam keluarga

Keluarga adalah institusi pertama yg di inisasi oleh Tuhan. Keluarga menentukan kualitas masyarakat / generasi / bangsa, dll.

Kita lahir sebagai anak. Kemudian kita tumbuh besar ketemu pasangan hidup, menjadi suami atau istri. Lalu punya anak. Kita menjadi ayah / ibu. Ketika anak menjadi besar dan ketemu pasangan hidup dan memutuskan untuk menikah. Maka ketika anak kita mengambil keputusan punya anak, kita akan jadi kakek / nenek.

Untuk jadi anak bukan keputusan kita, tapi itu keputusan orang tua kita. Tapi utk jadi suami / istri dan jadi orang tua apa tidak itu bukan keputusan kita lagi. Begitu juga untuk jadi kakek / nenek itu bukan keputusan kita, walaupun ada bbrp orang yg mencoba mempengaruhi orang lain utk supaya dia bisa jadi kakek / nenek.

 You will learn by what you see, but you will teach by what you do.

Kalau mau bangun keluarga yg berdampak kita ga bisa lepas dari lintas generasi. Saat kita jadi posisi anak, orang tua, cucu, dsb kita tidak bisa lepas dr 2 generasi di atas dan 2 generasi di bawah kita.

Bagaimana kita memperlakukan rumah tangga kita itu yg akan berpengaruh dan sepenuhnya ada di tangan kita masing masing.

Sebagai anak, apa yg kita pelajari? Bagaimana kita membesarkan akan sangat dipengaruhi bagaimana kita dibesarkan sebagai orang anak. Kita tdk bs memilih apa yg kita lihat setiap hari, seperti apa cara didik keluarga kita. Seorang anak cerdas atau enggak ditentukan dari trimester pertama , sedangkan semua yg dipelajari seorang anak akan banyak dipelajari pada waktu anak tersebut berumur 1-3 tahun.

Roma 12:2
Jangan menjadi serupa dgn dunia ini, berubahlah oleh pembaharuan budimu sehingga kamu dapat membedakan....

Ada 2 kata kunci : serupa dan berubah
Serupa dalam bhasa inggris berasal dari conform. Con artinya dibentuk, form artinya di dalam.

Ada banyak form yg dibentuk oleh keluarga kita waktu kita tumbuh besar, cara menyapa, etika disiplin, cara makan, dsb.
Kecuali kita berubah (transform), kita tidak akan bisa merubah cara didik atau etika yg sudah kita pelajari.
Kita tidak bisa membangun kehidupan yg baru kalau kita berada dalam pola yang lama.

Ulangan 5:16
Respek. Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.

Bukan hanya kepada orang tua tapi juga kepada orang yang lebih tua.
Matius 15:4-6
Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.
Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah,
orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri.

Kalau ingin anak anak mu merawat kita nantinya, tunjukkan bukan hanya dengan merawat dia waktu kecil tapi juga tunjukkan bagaimana waktu kita merawat orang tua kita.

Kalau mau mendatangkan perubahan, harus hentikan format yg ada.

Setiap orang butuh role model
Penelitian di national park, seekor gajah membunuh badak badak. Karena tidak ada panutan yg baik. Mereka cari solusi, orang tua nya dibunuhin anak nya dibesarkan sendiri. Tapi itu juga ga berhasil, mereka menjadi liar dan traumatis. Solusinya adalah kasih big brother program, anak anak gajah itu dipadankan dengan gajah yg lebih dewasa dan lebih besar badannya. Hormon mereka lebih terkendali, dan mereka juga lebih melihat role model bagaimana gajah seharusnya bertindak dan tumbuh.

Disiplin
Amsal 22:6
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.

Anak yg tidak dikasih disiplin akan menjadi manja
Anak yg tidak dikasih kasih sayang akan menjadi keras
Yg tidak dikasih keduanya akan menjadi teroris

Ibrani 12:5-10
Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?
Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?

Ayat 9. We respect our parents for training and discipline us.

Ibrani 12:11
Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

No comments:

Post a Comment