Sunday, November 13, 2016

Kotbah 15 juni 2014 By Ps. jeffrey rachmat ( Visi yg hilang)

Kotbah 15 juni 2014

Visi yg hilang
1st service
By Ps. jeffrey rachmat

Keluarga merupakan fondasi dlm masyarakat.
Mengapa dlm perjalanan kehidupan pernikahan, pasangan suka kehilangan visi? Tadinya pas pacaran gandengan, trus pas pernikahan gandengan aja enggak. Jalan sendiri sendiri

Tentunya kalau diteliti ada banyak faktor, its complicated
Sebenarnya secara umum, banyak pasangan yang menikah mereka hanya bermodalkan cinta dan nekat. Tidak punya pengetahuan yg benar.

Yang dituju dalam pernikahan bukan sekedar kebersamaan, tapi kesatuan / unity.
Amsal 23:3-4 BIS
Rumah tgg dibangun dg hikmat dan pengertian, apabila ada pengetahuan maka kamar kamarnya akan terisi lengkap dgn barang berharga dan indah.

Banyak anak muda yg menikah, mereka bersumpah untuk tdk membangun rumah tgg yg beda dgn orang tua mereka. Tapi pada akhirnya, mereka melakukan hal yang sama dgn apa yg orang tua mereka lakukan. Kenapa? Diperlukan pengetahuan, hikmat.

Karena kita ga punya gambaran yg lain selain drpd rumah tgg orang tua kita. Misalnya mau membangun rumah, tapi blueprint yg dipakai adalah blueprint rumah orang tua kita. Maka rumah yg dibangun adalah rumah orang kita yang bukan kita mau. Bukan semua yg dilakukan orang tua kita salah, tapi ada kejadian spt itu. Karena mereka blm menyadari konsep kebenaran yg sesungguhnya. Mereka melakukan persis sama, karena ga tau yang lain

Jagalah rumah tanggamu dr serangan iblis.
Kalau anak bermasalah di rumah, ga heran nanti dia bermasalah di sekolah minggu. Masalah yang dia bangun bukan diluaran sana tapi dibangun di dalam rumah. Kriminalitas, narkoba, dsb adalah produk dr keluarga yg bermasalah

Karakter adalah tempat dimana standard moral ditegakkan, kepercayaan diri dikembangkan, nilai nilai diajarkan, dsb.
Efesus 5:23
karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.

Menjadi kepala artinya menyediakan diri utk menjadi kepala / pemimpin. Memimpin bukan mendorong. Memimpin adalah memberikan contoh.
Misalnya orang tua malas datang ke gereja, sulit buat dia untuk mendisiplinkan anak kita untuk pergi ke gereja.

Kepada para bapak, kita diberikan kepercayaan untuk memimpin. Jangan mendorong dorong anggota keluarga kita untuk sesuatu yg tidak pernah kits lakukan.

Yohanes 5:19
Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.

Yohanes 14:7-9
Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."
Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."
Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.

Kalau pergi ke youth service kita bs melihat bapaknya dlm anak tersebut. Apalagi ketika ia masih kecil, yang dia tau adalah apa yg dilakukan bapaknya.
Kalau kamu sudah melihat Aku, maka kamu sudah melihat Bapaku.

Kalau ada kepemimpinan yg baik maka akan ada keselamatan dlm keluarga tersebut. Kalau ada kepemimpinan yg baik, istri ga perlu didorong dorong maka akan berfungsi sebagaimana mestinya. Kalau tidak ada struktur benar, nilai kerajaan Allah maka akan termanifestasi di luar sana.
Kalau orang ga bisa menghormati orang yg lebih tua, otoritas bagaimana mereka bisa menghormati mertua, boss di kantor, guru di sekolah?

Mendidik anak itu bukan dgn mengabulkan semua permintaan nya, karena itu juga merupakan salah satu bentuk tanda cinta. Bagaimana mereka menghormati orang yg status ekonomi nya lebih rendah, spt pembantu, driver, babysitter, dsb. Nanti akan dilakukan ketika mereka berumah tangga kemudian.

Anak ga kenal batas kalau ga pernah dikasitsu batasnya sampe mana.
Kata kata kasar akan keluar ketika mereka dididik di rumah dgn suasana yg penuh dgn kata kata kasar. Kalau ga pernah terekspose sama hal yg lain, maka itu yang akan dia lakukan ketika di rumah tangganya nanti.

1 timotius 5:8
Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman.

Memelihara disini bukan bicara secara ekonomi, tp juga memelihara prinsip moral, nilai kerajaan Allah. Anak disuru ngomong, atau di interview kenapa dia bangga sama orang tuanya adalah hal hal yg sifatnya private. Karena orang tua saya ga pernah marah, penuh kasih, panjang sabar, penuh iman, ga pernah ngmng hal yg buruk, selalu percaya sama saya.

Mazmur 68:5-6
(68-6) Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus;
(68-7) Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia, tetapi pemberontak-pemberontak tinggal di tanah yang gundul.

Gereja adalah tempat dimana kita punya keluarga yg bisa saling mengampuni, mengasihi, berdamai, taat, disiplin, mengatur waktu, sharing, dsb
Kadang kita ga punya kesempatan untuk belajar hal hal itu di rumah sendiri, maka akan termanifestasi di luar sana.

Jangan lihat hal hal yg sifatnya cuman sementara, menikah lebih panjang drpd marathon. Menikah lebih panjang lagi, sampai maut memisahkan.

No comments:

Post a Comment