Sunday, October 30, 2016

Kotbah 25 Feb 2012 - Jeffrey Rachmat (Commit to Life)

Kotbah 2012, 25 feb

Marriage seminar - commit to life
By ps. Jeffrey rachmat

Sesuatu yg terus dibiarkan akan cenderung menurun. Kalau ikut seminar pernikahan bukan berarti pernikahan kita ada masalah, tapi karena pernikahan kita sedang gembira kita ikut seminar supaya bisa naik ke level berikutnya.

Curhat, sharing lawan jenis yg terlalu sering akan membuat sexual affair
75% org menikah, krn sblmnya punya affair, akan berakhir dgn perceraian

Apakah pernikahan kita menuju ke arah mimpi kita?
Sama dgn belajar masak pakai resep, kalau nggak nurutin 100% hasilnya udah pasti akan berbeda dgn hasil yg di inginkan.

Kita tidak 100% berhasil, sampai kita berhasil membangun keluarga dgn benar. Commitment penting dalam kehidupan kita. Menikah itu sulit! Its real

Tdk ada institusi di dunia ini yg lebih menantang kita utk bertumbuh dewasa kecuali pernikahan. Tujuan hidup adalah kita bergerak dr ketergantungan menjadi mandiri, dan menjadi saling bergantung. Inter dependency adlh 2 orang yg saling mandiri memutuskan untuk saling bergantung supaya bisa saling sinergi. Kalau sendiri bisa mengalahkan 1,000, maka kalau berdua bisa mengalahkan 10,000

Kalau kita berhasil di suatu musim kehidupan tidak menjamin kita berhasil di musim kehidupan berikutnya. Anak adalah berkat, kalau kita tidak siap terima berkat, bisa saja pas punya anak semakin keteteran mengurus rumah tangga.

Tidak ada kunci untuk rumah tangga yg berhasil, we have to stay alert all the time. Jgn sampai harta yang kita miliki diambil oleh iblis. Kalau kita di promosi, stay alert. Kalau kita punya anak, stay alert. Kita harus menyesuaikan diri. Adjust yourself. Constantly adjust yourself in every season of your life. Marriage is about commitment. Menikah itu sulit. Menikah itu bukan ttg perasaan, tapi ttg komitmen. Perasaan datang dan pergi, tapi pernikahan akan ttp kuat kalau kita punya komitmen yang jelas.

Pernikahan akan sangat goyah kalau kita hanya mengandalkan perasaan. Its easier to fall  in love rather than stay in love. Your commitment should be bigger than your feeling. Pernikahan kita bs diselamatkan kalau kita masih punya komitmen yang jelas.

Seperti Yesus waktu di kayu salib, perasaan seperti apa yg dirasakan olehNya waktu digantung di kayu salib? Tapi komitmen Yesus untuk  menyelamatkan umat manusia sangat jelas sehingga Dia rela tergantung di kayu salib walaupun perasaannya tercabik cabik

Amsal 4:23
Jagalah hatimu dgn segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan

1 timotius 4:16
Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Perasaan yg tidak benar jgn dipelihara terus menerus, tanpa sadar kalau terus dipelihara akan membawa kita ke suatu tempat yg tidak kita inginkan. Perasaan yg salah ini kalau terus dijaga apakah akan ada yang diuntungkan? Teman diuntungkan? Bisnis diuntungkan? Anak anak diuntungkan? Penting untuk berani mematikan kepentingan diri sendiri agar hubungan ttp hidup. Mengalah itu bukan kalah. Yg waras ngalah.

Di mata Tuhan kita dua bukan lagi satu, apa untungnya memenangkan semua argumen tp kita memutuskan suatu hubungan? Putus hubungan bs menyebabkan kegelapan bisa masuk. Sama sperti putus hubungan sama PLN, gelap bisa masuk. Pada saat komunikasi tidak ada antara suami istri, iblis bisa masuk

Yoh 12:24
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.

Mengalah bukan berarti kalah

Efesus 5:15
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,

Bicara mengenai topik tertentu ada yg punya bobot tinggi. Bahkan terlalu tinggi. Sehingga kalau bicara harus pada saat tertentu dimana load pikiran lagi tidak banyak. Mis kayak lift, kalau lagi kosong masukkin temen2 ke dalam lift jg gpp. Perhatikan dengan seksama saat bicara, perhatikan kondisi hati, dan waktu bicara.

Perasaan akan mengikuti komitmen yang kita buat. 

Kej 24:67
Ishak dan Ribka. Ishak membawa Ribka ke kemah sara ibunya, mengambil ribka sbg istrinya. Kemudian ishak berkomitmen untuk mengambil ribka sbg istrinya. Ishak mencintai ribka

Kita harus berani mengambil keputusan untuk ttp mencintai meskipun kita sudah tidak merasakan apa apa. Commited person will get the job done. Jgn bergantung sama org yg pake perasaan.

Kalau ga bisa berkomitmen jgn menikah, kalau sudah terlanjur menikah belajar lah untuk berkomitmen

Komitmen untuk belajar hidup sehat, takut akan Tuhan. Tertanam di greja lokal. Hidup kudus. Bekerja dan bisnis dengan benar. Komitmen merupakan suatu kepastian. Kalau kita pegang komitmen, berarti kita memberikan kepastian kepada pasangan kita. Whatever happens, saya gak akan mundur. Kepastian akan memberikan ketenangan. 

Komitmen yg kita buat akan memberikan ketenangan buat pasangan kita.

Pasangan menikah di tahun pertama have sex 58x dalam setahun. Di tahun kedua, lebih sedikit dari 10x dalam setahun. Sex is not from the devil. Tuhan lah yang menciptakan sex. Pada waktu sex dan mengalami orgasm, ada hormon oksitosin yg diproduksi dalam tubuh kita. 

Oksitosin ikut menentukan kecemasan, perilaku, tingkat perasaan dr seorang ibu. Ini yg membangkitkan perasaan tenang, puas, dan aman. Banyak studi, menunjukkan korelasi antara oksitosin dan bonding. Pasangan suami istri yg sering melakukan sex akan semakin bonding. Sex bukan sekedar pshyical activity, karena masuk ke jiwa dan roh.

Hormon lain yg diproduksi adalah endorfin, ini adalah seperti natural pain killer. Memberikan rasa lega dan aman, dilepaskan pada saat mengalami orgasm. Semakin jarang melakukannya, kita semakin gak ngerti satu sama lain. Semakin jarang, kita semakin gak merasa aman satu sama lain. 

Session 02
Ulangan 30:19-20
Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,
dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka."

Pilihan2 kita mengarahkan kepada kehidupan atau kematian. Penting untuk kita mengerti apa saja, kejadian apa saja yg membawa kehidupan buat kita berdua. Apa yang membuat kita berdua menjadi enjoy, menjadi saling mencintai lagi, apa saja yg menyebabkan hal hal itu terjadi ? Mengertilah jg hal hal apa saja yg menyebabkan hubungan kita tidak menjadi tambah baik namun tambah retak.

Pandailah meneliti apa saja hal yg membawa menuju kehidupan. Setiap pagi kita pasti akan membuat keputusan yg benar. Setiap hari kita dihadapkan kepada keputusan, dan kita harus memilih keputusan yg benar. Pilihlah keputusan yg memberikan kehidupan. 

Waktu di luar hujan, itu adalah keputusan kita untuk kehujanan atau tidak kehujanan. 

Efesus 5:32
Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.

Hubungan Kristus dgn jemaat adalah sama dgn hubungan Suami dgn istri. Sama spt hub kristus dgn jemaat. Jemaat dianggap sbg mempelai wanita, Kristus sbg mempelai lelaki. Pada saat di greja yang kita lakukan adalah memuji dan menyembah Tuhan. Suami butuh pujian dan pengakuan. 

Emotional affair will end up in sexual affair. Ga ada tiba tiba mati, ga ada tiba tiba cerai, yg terjadi adlh kita menuju kematian tanpa kita sadari.
Anak lelaki harus lebih sering dipuji , supaya dia tidak tambah nakal dan tidak mencari pujian di luar sana. 

Apa saja yg menghidupkan hubungan? Contoh sex. Cari aktivitas yg sama sama suka. Masak bareng ? Olahraga bareng. Apa saja yg membuat hubungan menuju kematian? Facebook? Gossip? Hobby?

Tidak ada istilah kurang uang, yg ada adalah membanding bandingkan. Kita harus punya self control. 

Jgn menempatkan pasangan hidup kita di tempat yg sulit, misalnya membela mertua atau membela orang tua kita. Padahal kita bukan lagi dua tapi satu. 

Mau menang menangan atau mau mencari jalan keluar?

No comments:

Post a Comment