Kotbah 10 jan 2016
1st service
Building life
Ps. Jeffrey rachmat
Kota kasablanka
Kalau ga bisa membangun hidup, jangan salahkan kalau kita end up di tempat yang kita ga suka. Kita harus hidup dengan design yg ada.
Membangun itu sama sekali ga mudah, butuh banyak hal, pengetahuan. Sebaliknya menghancurkan begitu mudah, ga perlu pengetahuan dan lebih singkat.
Ga usah jauh2, kita bs pakai kata2 utk membangun dan menghancurkan. Mudah bagi kita utk menggunakan kata2 utk bisa menghancurkan dan ga perlu diajarkan. Tidak perlu pengetahuan utk menghancurkan. Diperlukan semangat dan keberanian utk membangun.
Yesus pernah blg masuk melalui pintu yg sesat, sempit jalan yg menuju kehidupan. Jalan menuju kehidupan lebih sesak, sempit, dan tidak mudah. Itu sebabnya hanya sedikit orang yg mendapatinya.
We use this ministry to build people life and not using people to build the ministry. Kita pakai semua yg dipercayakan Tuhan utk membangun kehidupan. Membangun kehidupan bukan utk jadi besar, tapi supaya sesuai dengan tujuan dan rencana Tuhan. Kalau menghidupi rencana Tuhan disana kita mendapatkan kepuasan dan kebahagiaan.
Kesempurnaan bukan tujuan kehidupan tapi kedewasaan. Tidak perlu jadi sempurna utk jadi leader, tp diperlukan tgg jawab utk orang bs jadi dewasa. Kita dipanggil bukan utk jadi orang baik tp utk jadi orang benar. Banyak orang baik tp belum tentu benar. Orang benar sudah pasti baik.
Yesus datang utk membuat kita jadi benar. Jangan berhenti di keberhasilan, tapi usahakanlah utk menghasilkan buah jadi berkat buat orang lain. Jangan berhenti di diri sendiri, tapi usahakan orang lain bs menikmati dr keberhasilan kita. Itulah tujuan kita membangun kehidupan.
Bagaimana bs share ke orang lain kalau kita sendiri ga menikmati? Misalnya makan sesuatu enak banget, trus keep for yourself. Bukan seperti itu yg dimau. Itu bukan generous. Kalau makan enak harus dibagi bagi, supaya orang di sekitar kita tau bahwa makanan tersebut enak.
Banyak orang ingin membangun rumah, tp kalau dia tidak menikmati rumah yg dia bangun dan ga betah di rumahnya. Kalau ga bisa menikmati sesuatu yg dia bangun, buat apa? Banyak orang membangun bisnis, kemudian terjebak di dalamnya. Buat apa? Karena segala sesuatu harus dinikmati terlebih dahulu, sebelum jadi berkat buat orang lain.
Pengkotbah 5:19
Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya juga itupun karunia Allah.
Bukan sekedar menerima, mencapai sesuatu tapi juga bisa menikmati sebelum kemudian jadi berkat dan berbuah buat orang lain. Bukan saja berhasil membangun rumah tapi juga menikmati rumah yg dibangun. Bukan berhasil menikah, tapi menikmati pernikahan. Itu yg namanya membagikan apa yg baik.
2 timotius 2:6
Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya.
Menikmati hasil kerja keras baru bayar bayar yang lain. Dengan demikian kita bs senantiasa hidup berkecukupan spt yg Tuhan mau. Bicara soal membangun, yang terpikir adalah rencana, biaya, dan timeframe / waktu. Dalam membangun tidak bs terjadi dalam 1 hari. Membangun ga bs terjadi cepat.
Banyak orang yg ga punya mimpi dan tujuan dalam hidupnya. Sehingga mudah tergoda apa yang sedang menjadi trend.
Dalam membangun kehidupan :
1. Bangunlah di atas fondasi yang kuat, kekuatan fondasi menentukan tinggi dan besarnya bangunan.
Matius 7:24-27
(24) "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. (25) Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. (26) Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.(27) Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
Fondasi itu ke dalam, waktu bulan pertama membangun gedung tinggi ga liat apa apa. Karena mereka lagi sibuk membangun ke dalam dan itu yg akan menentukan apa yg terjadi di atas. Membangun ke dalam biasanya jauh lebih lama. We live life from the inside out. Masuk ke hidup membangun ke dalam, apa yg di dalam lebih dahulu. Semakin sebuah rencana semakin besar kemungkinan utk berhasil. Bangun hidup di atas prinsip yang kekal.
1 korintus 3:11
(11) Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
Jangan hanya jadi pendengar tapi jadi pelaku FT. Membagun suatu kehidupan dan fondasi yg kokoh utk diri sendiri
2. Bangun kehidupan yg tahan uji.
Suka ga suka pencobaan pasti akan datang, siap ga siap datang tanpa permisi. Tapi kalau membangun kehidupan yang tahan uji maka pencobaan ttp datang dan kita akan tetap tegak berdiri.
Pemerintah provinsi dki jakarta berbuat banyak hal utk menanggulangi banjir. Yang menentukan semua itu hanya hujan, dan hujan datang tanpa permisi. Kalau masih banjir, berarti apa yg diperbuat belum sepenuhnya berhasil. Hebat sekali kalau tidak ada genangan banjir sama sekali, berarti semua yg diperbuat sudah cukup.
Sadar akan kemungkinan terjadinya gempa, sekalipun mereka tidak mengharapkan gempa terjadi. Bangunan dibuat utk menghadapi gempa yang dasyat. Lebih dahulu mempersiapkan kehidupan, rumah, bangunan, jembatan. Ready kalau kalau terjadi gempa yang dasyat terjadi, ga akan hancur parah. Rumah satu dan yang lain gak dempet kalau digoyang ga berbenturan satu sama lain.
Alkibat mengajarkan filosofi yg sama. Akan datang hujan, angin, banjir, gempa. Banyak orang kristen tidak membangun kehidupan utk antisipasi datangnya angin, banjir, hujan. Menghadapi kesulitan sedikit aja udah langsung collapse dan menyalahkan Tuhan. Jangan karena hal kecil udah ngambek, diputusin pacar gamau lagi datang date, gamau pelayanan. Bangun kehidupan kita tahan terhadap hal hal tersebut.
Sama halnya dalam kehidupan keuangan, ada hal hal yg tidak terduga. Apakah kita punya pos utk hal tidak terduga tersebut? Amsal 24:10
Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.
Setiap masalah yang diberikan Tuhan pasti ada tujuannya, supaya kita bisa saling menguatkan satu sama lain. Terutama orang lain yang punya masalah yang sama. Jadi berkat buat mereka kalau kita pernah mengalami masalah yg sama dan berhasil melewatinya. Membangun sebuah kehidupan yang tahan uji.
3. Perhatikan bagaimana kita membangun di atasnya
Banyak orang sudah membangun di atas fondasi yang benar.
1 korintus 3:12-13
(12) Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, (13) sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. (14) Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.
Apa yg membedakan emas perak batu permata rumput jerami? Kalau berhadapan dengan api. Yang satu hangus setelah berhadapan dengan api, yg satu jadi lebih cemerlang. Yg membedakan? Harganya jauh berbeda.
Bangun kehidupan di atas material yg membuat kita semakin cemerlang meskipun sudah diuji. Banyak orang yg banyak maunya tapi gamau bayar harga. Kalau mau membangun kehidupan yang tahan uji, harus bayar harga.
Manusia karena banyak maunya, mereka senang yg namanya shortcut / jalan pintas. Memang dengan pengetahuan, teknologi ada banyak hal yang ada jalan pintasnya. Dalam membangun karakter, kepercayaan, kesetiaan, hormat tidak ada shortcut.
Banyak orang yg percaya kepada Yesus membangun kehidupan di atas Yesus tapi tidak membangun bagi Yesus. Utk membangun bagi Yesus ada harga yang harus dibayar. Banyak orang membangun kehidupan di atas nama Tuhan, menjalankan FT tapi tidak membangun bagi Yesus. Saat sudah berhasil mereka tidak berikan Yesus credit sama sekali.
Mari kita bangun hidup kita di atas material yg tidak mudah terbakar
Amsal 10:25
Bila taufan melanda, lenyaplah orang fasik, tetapi orang benar adalah alas yang abadi.
Ternyata storms of life datang utk membuktikan mana yang benar mana yg tidak.
No comments:
Post a Comment