Tuesday, November 22, 2016

Kotbah 13 desember 2015 Dr. Robbi sonderegger

Kotbah 13 desember 2015
1st service
Dr. Robbi sonderegger
Executive director of family change australia
Kota kasablanka

If only then everything will be okay

Taruh harapan di seorang pribadi, keadaan, tempat. Harapan sejenis itu akan sll mengecewakan. Menarik sekali kita melakukan persis hal yg sama. 

Kita mengisi balon pengharapan kita dari semua kondisi yg berasal dari luar kita.

Itu bukan pengharapan, tapi cuman wishful thinking.
Ibrani 11:1
(1) Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Bukan sekedar berpengharapan, tapi membangun iman kita dari bahan baku pengharapan. 
Misalnya kita mengisi balon dengan air daripada FT. Meskipun kita melewati tragedi, dipanasin, terbakar tapi kita ga akan ancur. Balonnya ttp akan angus, tidak nyaman melewati panasnya api kehidupan. Kalau iman kira didasari substansi apa yg kita harapkan. Temperatur dr api ga berubah, kualitas tekanan juga ga berubah. Yang berubah adalah cara kita meresponi keadaan. 

Amsal 11:24
The world of the generous gets larger and larger, the world of the stingy gets smaller and smaller. 

When it comes to give, ada bbrp bentuk pemberian yg berbeda. Ada 3 jenis pemberian 
1. Thanksgiving -> mengembalikan
2. Forgiving -> memberi dari dalam diri kita
Kalau bicara pengampunan kita tidak semurah hati pada saat memberi dengan ucapan syukur
3. Sacrificial giving -> honour
Banyak orang saat diskusi soal tithe orang jadi tidak nyaman. Tithe and offering adalah salah satu bentuk penyembahan kepada Tuhan. 

Kita seringkali menghormati Tuhan tanpa generosity, tapi lebih ke arah selfishness. 
Selfishness leads to insecurity.
Insecurity dipicu oleh inferiority / rendah diri.

Inferior sebenenya adalah salah satu rasa takut. Tapi alkitab tidak memberikan kepada kita roh ketakutan. Inferiority -> arah orientasi takut kita ke dalam. Fear adalah bahan baku utk amarah / anger. Rasa rendah diri akan mengakibatkan orang jadi arrogant. 

Yohanes 12:2-6
 (2)Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. (3)Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.(4) Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: (5) "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?" (6) Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. 

Dia mengatakan ini bukan karena peduli orang miskin, tapi selfish. Arrogansi. 
Bagaimana cara menghadapi arogansi ini? Yaitu hadapin rasa takut. 

Fear, False evidence appearing real. Segala sesuatu yg kita takuti ga nyata adanya.
Maleakhi bawa persepuluhan ke rumahku. 
Ketaatan. Taat adalah kata yang membosankan. Kita rasa ga nyaman karena membayangkan apa yg harus kita lakukan.

Ketaatan adalah langkah pertama utk menghormati Tuhan
Kalau kita taat, maka berkat / blessing akan menyusul dalam hidup kita
Setelah kita diberkati, maka kita dimampukan utk semakin bermurah hati. 
Kepada mereka yang bermurah hati, Tuhan akan memberikan perkenanan

Apa bedanya blessing sama perkenan?
Blessing melakukan apa yang disuruh Tuhan, taat
Perkenaan didapatkan bukan karena upah, tapi karena Tuhan memang mau berikan. 

Kemurahan hati mendorong kita utk melangkah dalam iman. 
Dengan pemberian kita lah kita akan diberkati. Tuhan memberi kepada kita kesempatan utk bekerja. Tuhan tidak memerintah kita utk bergantung pada pendapatan kita. Tapi Tuhan memerintahkan kita utk bermurah hati terhadap pendapatan kita. Jehova jireh Allah yg mencukupkan.

Seberapa murah hati kah kita harusnya?
2 korintus 9:7
 (7) Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

Kalau kurang tenaga, harus habiskan lebih banyak tenaga
Kalau ga menyakitkan, ga ada pertumbuhan

2 korintus 8:7
(7) Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini. 

The grace of giving
Blessed to be a blessing

No comments:

Post a Comment