20151206 JPCC Sunday Service
1st Service
By Ps. Jeffrey Rachmat
Ibrani 11:6
(6) Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Kalau kita tidak punya usaha yang intentional untuk melindungi iman kita dari angin duniawi, maka tidak heran iman gampang mati.
Mau dinyalakan berkali2 juga tetap gampang mati.
Contohnya kita ke gereja hari Minggu (iman menyala kembali), tapi hari Senin tergoda angin duniawi dan langsung kembali jatuh lagi (iman mati kembali).
Setiap minggu ke gereja tapi hidupnya tidak pernah berubah.
Markus 5:35-42
(35) Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" (36) Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!" (37) Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. (38) Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. (39) Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!" (40) Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu. (41) Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" (42) Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.
Yesus tahu bahwa yang perlu dijaga imannya adalah Yairus, maka Yesus menjaga suasana hati Yairus.
Kata2 bisa membangkitkan/menguatkan iman, tapi juga bisa mematikan/melemahkan iman.
Roma 10:17
(17) Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Apakah kita berada di sekitar orang2 yang mengkuatkan iman kita atau yg melemahkan iman kita?
Markus 7:32-35
(32) Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu. (33) Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu. (34) Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah! (35) Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.
1 chapter setelah itu, Yesus juga membawa orang buta keluar dari orang2 sekitarnya. Karena Yesus ingin melindungi iman orang tersebut.
Relasi orang-orang sekitar kita sangat berpengaruh besar terhadap iman kita.
Kolose 2:6-8
(6) Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. (7) Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. (8) Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.
Colossians 2:8 New Living Translation (NLT)
(8) Don’t let anyone capture you with empty philosophies and high-sounding nonsense that come from human thinking and from the spiritual powers of this world, rather than from Christ.
1 Timotius 6:20-21
(20) Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan, (21) karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!
Apakah kita melimpah dengan bersumber pada Kristus? Ataukah kita melimpah dengan omelan dan bersumber pada barang2?
1 Timotius 6:6-11
(6) Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. (7) Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. (8) Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. (9) Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. (10) Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. (11) Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.
Berbahagialah kita yang memiliki rasa cukup. Ada banyak orang yang tidak merasa cukup.
Ibrani 13:5-7
(5) Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (6) Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" (7) Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
Perhatikanlah AKHIR kehidupan mereka. Karena kita akan dikenal bagaimana kita mengakhiri hidup kita, mengakhiri ministry kita, mengakhiri bisnis kita.
Yg dapat kita pelajari hari ini:
1. Kelilingi dirimu dengan sahabat2 yang bisa menjaga iman kita
2. Kita perlu berakar dan bertumbuh dalam Kristus
3. Kembangkanlah rasa cukup sehingga hati kita penuh dengan rasa syukur
Kaya adalah akibat, bukan sebab.
Jangan cintai uang, tapi cintai Tuhan, suami/istri, anak, ortu, mertua, gereja, sesama.
1st Service
By Ps. Jeffrey Rachmat
Ibrani 11:6
(6) Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Kalau kita tidak punya usaha yang intentional untuk melindungi iman kita dari angin duniawi, maka tidak heran iman gampang mati.
Mau dinyalakan berkali2 juga tetap gampang mati.
Contohnya kita ke gereja hari Minggu (iman menyala kembali), tapi hari Senin tergoda angin duniawi dan langsung kembali jatuh lagi (iman mati kembali).
Setiap minggu ke gereja tapi hidupnya tidak pernah berubah.
Markus 5:35-42
(35) Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" (36) Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!" (37) Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. (38) Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. (39) Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!" (40) Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu. (41) Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" (42) Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.
Yesus tahu bahwa yang perlu dijaga imannya adalah Yairus, maka Yesus menjaga suasana hati Yairus.
Kata2 bisa membangkitkan/menguatkan iman, tapi juga bisa mematikan/melemahkan iman.
Roma 10:17
(17) Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Apakah kita berada di sekitar orang2 yang mengkuatkan iman kita atau yg melemahkan iman kita?
Markus 7:32-35
(32) Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu. (33) Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu. (34) Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah! (35) Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.
1 chapter setelah itu, Yesus juga membawa orang buta keluar dari orang2 sekitarnya. Karena Yesus ingin melindungi iman orang tersebut.
Relasi orang-orang sekitar kita sangat berpengaruh besar terhadap iman kita.
Kolose 2:6-8
(6) Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. (7) Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. (8) Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.
Colossians 2:8 New Living Translation (NLT)
(8) Don’t let anyone capture you with empty philosophies and high-sounding nonsense that come from human thinking and from the spiritual powers of this world, rather than from Christ.
1 Timotius 6:20-21
(20) Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan, (21) karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!
Apakah kita melimpah dengan bersumber pada Kristus? Ataukah kita melimpah dengan omelan dan bersumber pada barang2?
1 Timotius 6:6-11
(6) Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. (7) Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. (8) Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. (9) Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. (10) Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. (11) Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.
Berbahagialah kita yang memiliki rasa cukup. Ada banyak orang yang tidak merasa cukup.
Ibrani 13:5-7
(5) Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (6) Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" (7) Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
Perhatikanlah AKHIR kehidupan mereka. Karena kita akan dikenal bagaimana kita mengakhiri hidup kita, mengakhiri ministry kita, mengakhiri bisnis kita.
Yg dapat kita pelajari hari ini:
1. Kelilingi dirimu dengan sahabat2 yang bisa menjaga iman kita
2. Kita perlu berakar dan bertumbuh dalam Kristus
3. Kembangkanlah rasa cukup sehingga hati kita penuh dengan rasa syukur
Kaya adalah akibat, bukan sebab.
Jangan cintai uang, tapi cintai Tuhan, suami/istri, anak, ortu, mertua, gereja, sesama.
No comments:
Post a Comment