Leadership seminar sy rogers day 1
Upper room
Kita hidup di jaman dimana semuanya serba relatif, semua diperbolehkan. Semua persuasi. Di waktu yg bersamaan kita mencoba menggembalakan di tengah2 jaman / budaya tersebut. Budaya memaksa kita utk dpt memahami mengapa masalah ini bisa ada. Apa yang dpt kita lakukan menghadapinya? Kalau ada masalah pasti ada solusi. Tuhan tidak hanya duduk di surga dan berkata "apa yang harus kita lakukan?" Dia menantikan kita untuk bertanya kepadanya, meminta hikmat, solusi. Dia sudah memberikan kepada kita otoritas, kemampuan berdoa, dan tidak hanya dipengaruhi oleh jaman tapi menjadi pengaruh di jaman dimana kita hidup.
Untuk saat ini jaman menuntut kita untuk bersuara, bukan untuk menggerutu, menghakimi atau mengkritisi, tapi untuk membawa jalan keluar, membawa penebusan.
Statistik akan bisa terjadi di masa depan kalau kita tidak melakukan sesuatu di masa sekarang. Kalau kita tidak mendatangkan pencerahan dan penebusan di kehidupan kita. 1 dari 4 wanita dan 1 dari 6 lelaki (anak anak) sudah pernah mengalami pelecehan seksual sebelum 12 tahun. 1 dari 5 dan 1 dari 8 laki pernah mengalami pemerkosaan. Anak2 terpengaruh pornografi garis keras, ini karena teknologi dan alat komunikasi yang ada di tangan kita.
Penduduk US populasi 315 juta, 110 juta punya sakit kelamin. Artinya di jemaat gereja besar, sebagian besar pasti punya penyakit kelamin. Mereka tidak perlu penghakiman tapi perlu pelayanan pastoral dan kepedulian. Tapi kalau kita tidak pernah membicarakan hal tsb, maka gereja akan gagal menyediakan rasa nyaman dan bantuan buat mereka semua.
1 dari 8 sampai 1 dari 10 pemimpin juga terlibat pornografi. 60% dari jemaat juga terus menonton pornografi setiap minggu. Kalau kita tambahkan itu, ada budaya yang terus menekan dan terus mendorong. Menyingkirkan semua batasan yang ada di dalam nama pencerahan, atas nama kasih, bahkan Alkitab sudah menubuatkan waktu waktu seperti ini.
Di dalam setiap jemaat orang masuk ke salah satu dari kategori ini. Setiap orang yg kita layani, setiap orang yg ada di gereja ini,
- perawan yang bahagia (happy virgin). Orang orang yg sudah menyelaraskan diri dengan standar moral yang sudah ditetapkan, entah secara teknis perawan atau tidak. Tapi dalam Kristus mereka hidup dalam penundukkan diri. Mereka menyelaraskan perilaku seksual mereka kepada aturan yang sudah Tuhan tetapkan yang sifatnya ortodox. Kenapa disebut perawan bahagia? Karena pergumulan sex bukan pergumulan mereka, ada sedikit tekanan mungkin, ada sedikit pergumulan ttg napsu tapi tidak terlalu mempengaruhi kehidupan mereka sehari hari. Secara umum mereka puas.
- Randy virgin. Orang yg masih hidup dalam ketaatan, tapi mereka bergumul lebih banyak dibandingkan happy virgin. Mereka pergumulan dalam berpikir, sejarah, masa lampau, ingatan, bergumul dengan masturbasi sesekali. Tapi mereka masih hidup dalam batasan yang Tuhan tetapkan. Tapi pergumulan mereka lebih nyata dan tetap mengganggu mereka. Seringkali mereka merasa malu, merasa Tuhan itu marah aku ini jahat, tentu itu tidak benar. Ini membuktikan bahwa mereka hanya manusia. Tuhan adalah pembela kita yang penuh pengertian.
- 3rd base. Mereka ada di base ke-3, tidak melakukan intercourse tapi semua yang lain dilakukan
- Four monty. Mereka yang melakukan semua hal yang di luar batasan.
1 korintus 5,6,7 menjelaskan dengan jelas kalau saya mendapatkan keselamatan dari padaNya, maka Dia akan mengambil tubuhku sebagai bait Allah. Ini tubuh kita adalah bait kita. Dan Dia dengan spesifik meminta (bahkan memerintahkan), supaya kita tidak menyalahgunakan tubuh secara seksual. Supaya kita tidak memberikan kontribusi kepada data statistik. Sehingga kita menjadi contoh daripada kehidupan, sehingga kita menjadi berkat daripada dunia daripada menambahkan kesengsaraan yang ada. Karena sex itu urusan hidup dan mati. Individual, family, culture. Jadi, apa yang kita lakukan secara pribadi akan mempengaruhi kehidupan masyarakat. Itu sebabnya penting kehidupan kita.
Kita tidak perlu jadi ilmuwan utk mengerti, penyalahgunaan sex bisa mengakibatkan dampak yang sangat buruk terhadap kehidupan kita. Belum pernah keadaan skrg ini membuat generasi sblmnya terprovokasi untuk menghadapi kehidupan sex kita seperti skrg ini. Jangan jadi tertekan, terjebak, kita lah yang memegang kendali, karena Dia adalah Tuhan yang menebus. Tapi ini adalah musim dimana kita perlu bertanggung jawab, bukan utk sekedar menang dalam perdebatan. Tapi untuk memenangkan orang di dalam Tuhan. Budaya gereja blm melakukan tugas dengan baik.
Dalam banyak bangsa di dunia ini, gereja dan politik bahkan mengkonfrontasi budaya gereja. Kita mengabaikan isu itu, skrg isu mengkonfrontasi dan memaksa kita untuk menghadapinya. Kita seringkali menjudge orang dengan penghakiman, mereka skrg punya kuasa, mereka skrg menilai kita dan menghakimi kita dengan penghinaan. Jadi bukan berarti kita skrg sedang mendesak balik, tapi harus dengan kerendahan hati, kasih, otoritas rohani, dan doa. Pengertian akan ilmu pengetahuan juga akan membantu utk memperlengkapi kita utk bisa meresponi dengan kasih dan penebusan. Sikap yang sangat tidak mencerminkan kristus tidak boleh dilakukan oleh gereja.
Kalau mimbar tidak bisa menjawab masalah yang ada, Tuhan menaruh orang lain di mimbar utk bisa menggembalakan domba dombanya. Orang ini sebenernya pada takut, dihakimi. Tuhan sudah mengampuni dosa tapi tidak menghapus kemanusiaan. Gereja dan sekolah alkitab tidak menjawab masalah yang ada.
Cerita 1:
Sy roger melakukan pelayanan di TV. Apa yang dia bicarakan sebenarnya mengenai Tuhan menebus seksualitas kita, rahab, samson, raja daud, maria magdalena, wanita di pinggir sumur, gereja di korintus, 7 ilustrasi ttg dosa seksual, luka seksual, dan bagaimana Tuhan menebusnya.
Seorang pria, bapak, telp secara online bilang kalau dia mau bunuh diri, dia jadi kristen sudah 22 tahun tapi tertarik sesama jenis. Dia minta Tuhan menyingkirkan rasa itu, tapi ga berhasil. Sedangkan budaya gereja bilang kalau kamu ciptaan baru, semua manusia baru. Yang lama ditinggalkan. Kenapa saya masih bergumul dengan itu? Apakah Tuhan itu tuli? Apakah Dia tidak mampu? Apakah Dia mengabaikan saya? Setelah dia berdoa, kemudian Dia menyadari untuk konseling, dapet masukkan, ikut komunitas, tidak berurusan dengan masalah ini sebagai hal yang memalukan.
Banyak orang berseru kepada Tuhan, God takes away guilt. He doesnt take away humanity. Sexuality adalah bagian dari kemanusiaan kita. Tuhan tidak mungkin menyingkirkan itu. Walaupun ada resiko dan kelemahan yang terasosiasikan dengan kemanusiaan itu. Dia memberikan kepada kita kasih karunia dan acuan. Kita belajar menjadi orang orang yg bertanggung jawab atas apa yang kita pikir, rasakan, dan apa yang kita perlakukan dengan tubuh kita. Tuhan tidak menyingkirkan itu. Kita dimuridkan untuk jadi orang yg dewasa, yang akan dilatih utk mengendalikan apa yang kita rasakan. Bukan lagi dikendalikan oleh apa yang kita rasakan. Kita harus berhasil mengatasi itu semua secara penuh tanggung jawab.
Banyak orang berpikir saya punya masalah, karena Tuhan itu supranatural melakukan sihir dan mengambil "masalah" itu begitu saja. Tuhan menyingkirkan salah nya kita, tapi Dia perlu menolong kita membantu kita utk berhadapan dengan seksualitas kita.
Lakukan sesuatu yang penting, menginspirasi orang orang tersebut utk bisa berharap pada karakter Tuhan, itulah hal yg satu2nya gembalanya gagal lakukan. Attitude matters.
Cerita 2:
Sedang melayani di melbourne, oz. Bagian drpd kota itu, sedang menceritakan kisah hidup. Gereja penuh malam hari itu. Ada juga aktivitis, protestor. Kalau aktivis gay tau sy roger akan ceritakan kisah hidup itu bahwa ada nazi ini datang utk menghancurkan orang orang gay itu maka akan dibuat babak belur. Saya sudah dibabak belurkan menjadi gay. Sekarang udah straight tetep jadi babak belur.
Aktivis itu ada disitu utk menantang sy roger. Ada orang komunitas disini, ada orang gereja, orang gay. Sudah hidup dalam bayangan diskriminasi sejak berusia 7 tahun. Bukan mendukung dan mempromosikan diskriminasi. Kalau ada orang menatap dan merendahkan kita itu sangat menyakitkan, setiap manusia diciptakan sesuai gambaran Tuhan. Bukan setiap yang kita lakukan disetujui Tuhan, tapi jangan pernah merendahkan orang.
Kalau kita gagal mengasihi orang gay, karena kita merasa secara moral jauh lebih baik kalau mereka itu layak utk dihina. Tidak mengasihi sesama kita seperti diri sendiri. Kita lebih mending menang perdebatan daripada memenangin orang. Kita belum mewakili pendapat Tuhan, kita hanya mewakili perasaan kita ttg masalah itu.
Mereka merasa dihormati ketika sy roger minta maaf, berdoa penebusan. Dan tidak pernah terjadi kerusuhan, mereka jadi tau mau ke gereja mana kalau ada kebutuhan spiritual.
Lakukan seperti yang Yesus selalu lakukan, sebelum membantu engkau mengeluarkan selumbar di matamu dan keluarkan dulu balok di mataku sendiri. Seringkali balok itu adalah attitude kita.
Cerita 3:
Orang punya ketertarikan ke sesama jenis, di gereja sendiri, orang jadi ngelabelin, menghakimi. Mungkin kalau keluarga mu tidak bisa menghakimi dengan baik, sebenernya keinginan mereka utk mengasihi. Latar belakang hancur, masalah kesehatan, lalu tertarik ke sesama jenis. Orang memperlakukan dia dengan hina dan penuh penghakiman. Bertanya kepada Tuhan, kenapa itu bisa terjadi? Skrg mengerti kenapa itu semua terjadi. Kalau perlu ibu dan ayah, perlu rumah yang penuh kasih, kita akan jadi orang tua, rumah akan terbuka bagi kalian. Mereka melepaskan hak mereka utk tersinggung, mereka melepaskan diri utk membuktikan diri mereka benar. Mengambil kesempatan utk jadi duka yang mengabarkan penebusan. Itu jauh lebih penting daripada yang lain. Itu sebabnya mereka mengerti, orang yang tadinya kasar sama mereka tetap menjadi anak orang lain. Jadi lebih penting drpd menang sebuah perdebatan adalah menangkan sesama kita.
Kita mau memenangkan hati mereka, dengan pencerahan daripada RK. Dan pemuridan yang datang dari RK dan kehidupan dari kepmimpinan kita, kita akan menolong orang utk bs mengatasi lepas dari cengkaraman masa lalu. Kita seringkali mencoba menang atas perdebatan.
Kita harus tau bagaimana caranya memuridkan, disitulah kita harus tau cara melayani generasi seksual. Disetiap gereja ada 3 kelompok orang
- ada yang mencari (seeking). Orang yg bisa datang mencari belum bisa meresponi layaknya orang percaya. Tidak bisa menuntut sebelum mata mereka dicelikkan. Mereka ini rata rata belum lahir baru. Mereka perlu tau bhw kita senang mereka datang. Tuhan punya banyak pendapat ttg banyak hal. Dalam gereja, pasti ada orang orang ini datang.
- Ada yang udah diselamatkan tapi masih bayi (saved). Utk mengharapkan cucu 3 bulan bisa setir mobil itu tidak nyata. Suatu hari dia akan bertumbuh bahwa menyetir adalah suatu kemungkinan. Skrg dia masih belum bisa apa-apa, dan bukan berarti kita hakimi bayi itu. Tuhan pengen kita kendalikan diri, tapi kita tidak dilahirkan dengan itu. Hadapi dengan proses kegagalan. Lebih penting drpd sekedar menyerah, yaitu bangkit tidak pernah menyerah. Darah Kristus membasuh bersih dosamu, tp tidak menyingkirkan kemungkinan / proses pertumbuhan yg dibutuhkan. Mereka lahir baru tapi pembicaraan pertama mereka (UDA PASTI) bukan ttg seksualitas. Regardless of your attraction or your orientation, belajar utk lebih tertarik sama Tuhan dan terorientasi kepada Tuhan.
- Submitted (penuh penundukkan diri). Sex bukan lagi master saya, tapi kita punya kendali penuh terhadap tubuh saya. Belajar utk mengendalikan semua pergumulan ini dan tidak dikendalikan. Orang yg masuk surga bukan karena heterosexual, tapi karena ditebus. Orang masuk neraka bukan karena gay, tapi karena belum dipulihkan hubungannya melalui Kristus. Homosex hanya sebuah aspek dari sex. Semua ini harusnya ditundukkan dalam Tuhan.
Dalam pernikahan bukan lah jalan keluar, walaupun pernikahan adalah hubungan partnership yang saling menguntungkan. Tapi bukan berarti itu menyempurnakan kita. Adalah Tuhan yang menyempurnakan kita. Budaya kita sudah percaya kepada kebohongan. Kalau Kita ga punya kesempatan utk hubungan sex maka kita terampas hidupnya utk bisa menghidupi kehidupan yang memuaskan. Tuhan yg menyempurnakan bukan kesempatan sex. Sex dalam pernikahan adalah opsi yang sangat indah, sama spt gula gula nya kue (frosting). Kalau kita pribadi nya utuh dan sehat, bisa hidup utuh tanpa pasangan, bisa berfungsi tanpa kebutuhan sex. Pada saat keadaan itulah maka sex bisa berfungsi dengan baik.
Tuhan sudah membawa melampaui cengkaraman masa lampau. Mengikuti Tuhan itu lah yang harus kita lakukan pada saat kita bertobat atau lahir baru.
Orang harus lebih tertarik kepada Tuhan jauh ketimbang daripada ketertarikan hal lain. Bukan karena etika, bukan karena budaya agama, tapi karena dari hubungan yang nyata. Terlepas dari orientasi sex, mereka menundukan diri kepada Tuhan. Roh Tuhan yang memberi kenyamanan dan kemampuan kepada mereka. Inilah yang akan menolong kita utk membangun murid murid yang membangun dalam ketaatan.
Mengerti bagaimana memimpin mereka. Orang Kristen pun bergumul secara seksualitas, sama spt orang di luar sana. Kita punya cara baru karena kita memiliki hikmatNya, hubungan dengan pencipta kita, mengerti kita. Dialah iman kita yang agung, Dia datang bukan untuk mempermalukan, tapi utk menunjukkan jalan kehidupan. Sehingga kita bisa berkuasa atas segala kelemahan kita.
Kenapa kita yang mengasihi Tuhan, kenal FT, punya RK, punya dukungan orang lain masih bergumul???? Kita ada 4 keuntungan yang luar biasa
- Kita sadar akan Tuhan dan peduli akan pendapat Dia
- Dia sudah memberikan FT
- Dia memberikan orang untuk mendukung kita
- Roh Nya tinggal di dalam kita
Tapi sudah punya semua kita masih susah untuk ramah di lalu lintas? Atau orang yg kita layani bergumul secara sex? Orang Kristen tidak boleh bergumul secara sex? Itu budaya agama! Kalau budaya Tuhan, apa yang kita lakukan thdp pergumulan itu yang matters. Budaya agama menempatkan rasa malu atas keberadaan kita, RK sementara bilang kalau kau punya masalah aku punya jalan keluar utk menolong kita melakukan apa yang Tuhan ingin lakukan. Aku sudah tau semua pergumulanmu tapi tetap mengadopsi mu apa adanya, Tuhan bilang. Aku tidak mau membiarkan kamu terjebak, Aku adalah gembalamu, menuntun ke tempat yang Kuinginkan. Yesus mengerti pergumulan kita. Kita sebagai pemimpin adalah gambaran pribadi Tuhan. Kita tidak memimpin kalau kita tidak pernah dipimimpin. Harus mengerti kelemahan dan pergumulan sebagai manusia. Tuhan sudah menolong kita, maka kita harus menolong orang lain.
Suatu kali mau bicara di kel young adults. Gembalanya bilang Tuhan ga suka orang yang masturbasi. Kamu sendiri bagaimana cara menghadapinya dalam hidupmu? Jangan hanya bilang kepada mereka apa yang harus mereka lakukan. Itu sama aja kayak law, aturan. Tapi bilang apa yang sudah berhasil kita lakukan. Kalau sudah bisa menghadapinya coba share, mungkin ga semua orang masturbasi. Kita tidak bisa kabur dari imajinasi dan tubuh ku sendiri. Tuhan tidak bicara spesifik ttg hal ini. Jangan tahan apa yang sudah menolong kita. Kalau sudah berhasil mengalahkan sesuatu kita harus share ke orang lain, bahkan cuman urusan masturbasi. Banyak orang rentan, gampang terjebak masa lalu. Masih ada budaya yang terus memprovokasi kita meskipun kita punya masa lalu yang sehat. Jangan pernah menyerah terhadap Tuhan. Kalau masih blm bisa mengalahkan, God still love you. Tuhan tetap mengurapi. Tuhan menunjuk kita sebagai pemimpin. Pergumulan ini tidak mendiskualifikasi kita. Bantu orang refer ke therapy mungkin? Memperkenalkan buku atau pengajaran? Berbagai pengalaman ke orang lain itu penting.
Mencontohkan melalui hidup itu lebih penting ketimbang sekedar menguliahi. Kalau Tuhan bisa menolong utk membantu masalah kita, tentu bisa membantu masalah kamu! Problemnya bukan seksualitas, tapi humanity. Kalau bisa bantu aku, maka Dia bisa bantu kamu juga. Mengerti keberadaan manusia itu penting. Jenis jenis pergumulan seksual akan kita pelajari besok. Ada 10 jenis kategori medis yang dipake. Kalau gay itu hanya istilah budaya sederhana, berkaitan dengan ketertarikan sesama jenis. Mengerti bagaimana memuridkan dengan kejelasan!
What makes us vulnerable? Kita tidak bs selesaikan masalah kalau blm bisa identifikasi masalah. Tuhan menciptakan kita dengan kebutuhan. Kebutuhan tidak pernah pergi, hanya bisa dipuaskan secara benar atau salah. Perlu makan? Perlu lebih dari sekedar 1 meal. Kebutuhan utk makan itu bukan pilihan, eat or die. Kalau makan yang salah, junk food, yang enak buat lidah, tapi secara teknis tidak dirancang utk memenuhi kebutuhan yang benar. Hanya memberikan sebuah persepsi kita sudah makan makanan. Makanan yang tidak sehat memuaskan kebutuhan tertentu, tapi tidak dirancang utk memenuhi kebutuhan nutrisi kita. Apa hubungannya? Selalu ada kebutuhan yang harus dipenuhi dengan cara yang benar. Kebutuhan kita bukan utk data masyarakat kita, training teologi yang bisa memuaskan kebutuhan rasa lapar akan kasih. Hanya investasi hubungan yang sehat jangka panjang utk merasa dikasihi. Apa yang kita kerjakan adalah utk memenuhi kebutuhan pelayanan dan cinta kasih orang yang kita layani.
Orang bergumul secara seksual untuk 9 alasan
- Dimulai dengan code DNA. Semua orang akan bergumul secara seksual. Semua sel dalam tubuh kita, DNA akan katakan reproduce me please. Terlepas dari semua resiko, semua spesies kita harus terus menambahkan diri. Dalam budaya modern, sering dibilang orang dilahirkan dari sononya begitu. Pedophilia (tertarik anak kecil) bisa saja orientasi yang datang dari kelahiran. Apa kita harus meneguhkan itu? Apa kita membolehkan itu? 100 tahun yang lalu ilmu pengetahuan menemukan DNA, pengertian yang lebih sederhana bilang DNA yang menentukan segalanya, ukuran liver, warna kulit, eye color, tangan kiri tangan kanan, suka salty food, artist / engineer. Semua ini adalah mandat / order dari DNA. Kita ga punya pilihan, kita tumbuh menyingkapkan perintah yang sudah ada dalam DNA tsb. Bahkan 100 tahun lalu diyakini kita kecanduan alkohol, kita ga bisa buat apa apa. Tidak ada pelayanan untuk kecanduan alkohol. Sekali kecanduan seumur idup kecanduan. Skarang lebih canggih ilmu pengetahuan, tidak ada kaitan genetik DNA thdp alkoholisme. Apa yang dulu disinyalir sebagai kecanduan alkohol menurun di dalam keturunan, ternyata bukan keterikatan genetik tapi keteladanan. Kalau kamu anak kecil dan papamu mabok di depanmu terus menerus, maka cetakan keteladanan tersebut akan meningkatkan resikomu untuk menirunya. Secara statistik membuktikan resikonya meningkat. Pengertian kita di dunia modern sudah berubah, dikenal ratio 1/3 menggambarkan metafora. Sebagian DNA kita memaksakan kita punya kecenderungan tertentu, skin type, bone structure, organs developed, capacity sexual, body parts developed, dll. DNA memerintahkan program dasar. 1/3 nya lagi predisposition, kecenderungan. Misalnya semua orang ada kecenderungan genetik kanker kulit. Jadi kita punya resiko besar atau kecil, tapi semua orang ada kemungkinannya. Tapi hanya karena kecenderungan bukan sebuah mandat / keharusan yang akan memaksa kita utk kena kanker kulit. Jadi kalau kita pelihara kulit, menghindari UV damage, maka kemungkinan kecenderungan itu tidak pernah terealisasi. Bukan mandat tapi kecenderungan. 1/3 nya lagi disebut epi genetik. Ucapan yang diperkatakan ke kita, dan persepsi thdp perkatakan itu punya kekuatan untuk menyalakan atau mematikan kode genetik DNA yang ada dalam tubuh kita. Perkataan mu punya kuasa! Itu yang FT katakan. Epi genetik dipraktekan dunia kedokteran sbb PLACEBO. Kalau dokter bilang kamu akan mati, siapkan rumahmu. Walaupun dalam tubuh bilang, kita gamau mati. 3000 kata / menit kesadaran itu menyerap, kode DNA itu akan menggenapi apa yang diperkatakan si dokter. Itu sebabnya penting we speak life! Kita bisa memenangkan sebuah perdebatan tapi ga bisa memenangkan kehidupan. Contoh : maria magdalena dikasitau oleh Yesus, siapa dia, dia adalah anakNya. Yesus tidak setuju penghakiman, iman percayamu lah yang akan menyelamatkan. Rekalibrasi masuk ke dalam DNA! Apapun yang jadi pendapat manusia tidak sepenting pendapat Tuhan. Cari Tuhan, FT akan punya kuasa bicara dalam hidupmu.
Kalau kita gamau memenuhi keinginan anak kita, bukan karena kita ga mengasihi dia. Anak kita mungkin akan frustasi banget. Kita harus bisa kasih ruang ke orang2 di sekitar kita, jadi orang yg dewasa, mengerti bahwa mereka belum mengerti. Harus mengerti moralitas kekristenan. Tuhan punya batasan karena Dia mau melindungi orang. Jgn pikir kemurahan hati, pengertian sebagai persetujuan. Sebagian besar orang homosex mengerti bahwa kita ga pernah setuju, masalahnya bukan lagi politik, menang perdebatan. Yang penting adalah doa syafaat dan bagaimana cara mengasihi orang gay tersebut.
Setiap kasus harus diukur dengan tolak ukur yg berbeda beda. Jangan gunakan satu pendekatan yang sama utk semua kasus. Kepekaan dan keterbukaan untuk bicara secara santai. Ada pasangan yang pergi ke gereja gay. Mereka harus merasa aman untuk berbicara. Motif mereka bukan politikal, mereka pergi ke gereja karena secara tulus pingin kenal Tuhan. Kalau ada orang yg berani membuka diri, berani ambil resiko berbagi, kita harus sudah punya respons yang dipersiapkan. Kasitau mereka bahwa kita menghargai, dan berterima kasih sudah membuka diri. Mereka pasti akan bertanya membuka diri, kita jadi tidak perlu mengarahkan pembicaraan.
No comments:
Post a Comment