Friday, November 25, 2016

Kotbah 4 september 2016 Christine caine, founder of a21

Kotbah 4 september 2016
1st service
Christine caine, founder of a21
Kota kasablanka

Ayat mingguan
Ibrani 11:3
(3)Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.

Sermon
Markus 6:30-52

Yesus memberi makan lima ribu orang
(30) Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. (31) Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makanpun mereka tidak sempat. (32) Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. (33) Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka. (34) Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. (35) Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. (36) Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini." (37)Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!" Kata mereka kepada-Nya: "Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?" (38) Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!" Sesudah memeriksanya mereka berkata: "Lima roti dan dua ikan." (39) Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau. (40) Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang. (41) Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka. (42)Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. (43) Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti dua belas bakul penuh, selain dari pada sisa-sisa ikan. (44) Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.

Yesus berjalan di atas air

(45) Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. (46) Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. (47) Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. (48) Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. (49) Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, (50) sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" (51) Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, (52)sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.

Sbenernya 2 cerita ini tidak terpisahkan. Dimulai dr ayat 30 dan ayat 52 kita baca sesudah Yesus di atas kapal, murid murid masih belum mengerti apa yang terjadi. Mereka tidak mengerti mukjizat 5 roti dan 2 ikan. 

Kadang kita berada di sebuah / tengah tengah mukjizat, bahkan bisa duduk di tengah mukjizat itu setiap minggu, mengenal mukjizat itu, dan tidak mengenal Tuhan. Sbenarnya semua itu dilakukan oleh Tuhan. 

Pas ayat 30, murid murid abis kotbah mereka ga punya waktu untuk makan. Yesus mau mereka pergi ke tempat tenang, supaya bs istirahat, Yesus percaya keseimbangan. Saat mereka mau menyebrang ada 5000 orang menantikan kedatangan merka. Setidak tidaknya ada 15000 orang ada disitu (termasuk wanita dan anak anak). Bagaimana caranya 15000 orang itu berkomunikasi? Orang akan muncul karena Yesus akan ada disitu. Tidak peduli acara khusus atau tidak. Tuhan bisa memakai gereja karena Yesus hadir disitu. 

Yesus kemudian berbelas kasihan / compassion kemudian mengajar mereka. Belas kasihan tidak ada hubungannya dengan isu sosial. Dalam injil Yesus selalu punya belas kasihan, Dia menyembuhkan orang sakit, Dia memberikan orang orang sumber daya yang mereka butuhkan. Yesus punya belas kasihan kepada umatNya, sehingga Dia mengajarkan banyak hal. Mengajarkan FT lah yang bisa mengubahkan bangsa bangsa. 

Hari kemudian mulai gelap, murid murid mulai lapar. Respons kita waktu Yesus minta sesuatu, kadang kita suka menjawab kita ga punya. Saya tidak bisa melakukannya. Saya tidak cukup bertalenta, saya tidak cukup fasih, saya tidak punya sumber daya yang cukup. Kita bicara sama Tuhan seolah olah Dia gak tahu, padahal Tuhan tau kita itu terbatas. Tidak pernah urusan ttg keterbatasan kita, tapi ttg Tuhan dan kemampuan supernaturalnya yang bisa melakukan lebih dari yang kita bayangkan

Ini sbenernya kesombongan. Keterbatasan kita lebih besar daripada kemampuan supernatural Tuhan. Ini kerendahan hati yang palsu. Kerendahan hati bukan bicara soal membayangkan diri sendiri tdk mampu, tidak berdaya. Kerendahan hati bicara soal tidak merendahkan diri sendiri. Tidak hanya mikirin keterbatasan diri sendiri, tapi lebih ttg kemampuan Tuhan yang tidak terbatas. Kalau merasa tidak cukup mampu, tidak cukup koneksi tapi kalau Tuhan sudah panggil, kita pasti berada di tempat yg tepat. 

8 tahun yang lalu christine caine tidak kenal dengan perdagangan manusia, ga kenal siapa siapa. Tuhan sudah melalukan mukjizat, sudah bekerjasama dengan UN, red cross, ada di 16 negara. Tadinya beralasan, tidak punya talenta, sumber daya, koneksi. Tapi Tuhan adalah Tuhan yang lebih dari cukup mampu melalukan lebih dari yang kita bisa. 

Yesus utus murid ke tengah massa untuk mereka pergi dan melihat (coba periksa), bahan baku untuk mukjizat ada di tengah kita. Yesus tidak bisa melipat gandakan apa yang kita tidak ketahui. Makanya Yesus mengutus kita untuk mencari dan memeriksa. Bahan baku pemulihan, kecukupan keuangan, dll sudah ada di sana. Hanya saja masih dalam bentuk benih. 

Kadang kita berpikir, kita ga cukup untuk melakukan semua dan kita akhirnya ga melakukan apa apa. Padahal harusnya kita melakukan satu hal yang kita bisa untuk menggerakkan sesuatu. Ga usah tanya apa yang orang lain punya, kadang kita mikir kalau kita punya lebih maka kita mau kasih lebih. Yesus tidak pernah minta utk sesuatu yg kita tidak punya. Berhenti mengatakan untuk melakukan apa yang kita tidak punya. Kalau tidak melakukan apa yang kita punya, maka kita tidak akan pernah punya. Semua orang berpikir saya tidak punya cukup. Tapi ada satu orang anak yang tidak terhitung, memberi sumber daya untuk mukjizat kepada 5000 orang tersebut. Dia kasih 5 roti dan 2 ikan yang dia punya. 

Tuhan memakai orang yg seringkali tidak diperhitungkan sama sekali. Mereka lah yang Tuhan pakai untuk melakukan mukjizat. Tuhan memakai yang tersisa, yang direndahkan, tidak dihitungkan dan pakai itu untuk kebaikan. Dia akan menerima kemuliaan yang terbaik. 

Dia mengambil 5 roti dan 2 ikan dan memberkatiNya, Yesus memberkati apa yang tadinya tidak akan pernah cukup. Berapa sering kita mengutuki apa yang Tuhan ingin kita berkati. Oh saya benci pekerjaan saya, andai saya kerja disana, di tempat yang lebih baik. Kita mengutuki semua. Kalau kita mulai mengubah pengakuan kita, mulai memberkati, mengucap syukur, Tuhan akan melakukan perubahan terhadap apa yang kita berkati. Tuhan akan mengubahkannya menjadi lebih dari cukup.

Tuhan kemudian memecahkan roti, mukzat melipatgandakan terjadi saat dipecahkan. Saat Yesus memecahkan itu terus dilipatgandakan. Banyak orang berpikir, kehidupan hancur itu menjadikan kita tidak layak dipakai Tuhan. Kalau kira serahkan kehancuran tsb kepada Tuhan, Dia akan memberikan "makanan" kepada banyak orang lewat kehancuran kita. Buat orang tidak layak, justru itu akan dipakai Tuhan. Perceraian, kebangkrutan, kegagalan kita tidak mendiskualifikasi kita. Kalau taruh di tangan Tuhan, maka kehancuran di masa lalu akan menolong orang untuk mendapatkan pengharapan. 

Kenapa Yesus mengelompokkan orang itu jadi 50-100 orang? Sebelum menempatkan mukjizat, Dia menempatkan sistem, struktur, melalui sistem, struktur otoritas Dia tempatkan mukjizat.

12 bakul sisa. Kenapa harus dikumpulkan sisanya? 12 murid dan 12 bakul  bisa berhenti multiplikasi saat semua orang kenyang. Yesus itu masterchef, Dia ga perlu bikin lebih. Kuasa nya justru ada di dalam sisa sisa. Sisa makanan tersisa itu lah kekuatanNya. Mereka akan masuk ke dalam badai. Kita sudah terima mukjizat di hari minggu, kita akan terima badai di hari senin. Yesus mau murid murid angkat 12 bakul, taruh ke kapal. Saat ujian datang, badai datang, tatap mukjizat sisa bakul itu. Tuhan yang sama yang di atas bukit, Tuhan yang sama yang akan menyertai kita di setiap badai, Tuhan yang sama akan membawa kita menyebrang. Makanya Yesus bilang engkau tidak mengerti apa yang terjadi! Yesus yg sama di atas bukit, tidak peduli apa yang terjadi, politis, ekonomi atas kehidupan kita. Lihat ke bawah, lihat sisa remahan makanan, bawa mukjizat itu, kepercayaan diri bukan tgtg rekening bank, hubungan kita, kita seringkali menghadapi situasi dan tidak menyadari Yesus bersama kita di setiap situasi.

No comments:

Post a Comment