Kotbah 20 maret 2016
1st service
Ps. Sidney mohede
Kota kasablanka
Yohanes 13
(34) Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
(35) Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.
Kita hidup di jaman modern, semua serba cepat, semua serba instant, sering terdengar orang bilang gw cinta Tuhan tapi ga perlu lah bergereja berkomunitas, ga suka orang, gw mau menyembah Tuhan dengan cara gw sendiri.
Tuhan mau menciptakan komunitas orang yg khusus, bukan dari ras, warna rambut, kulit, negara. Kriteria nya cuman satu yaitu mereka saling mengasihi. Oleh karena itu Tuhan mau kita saling berhubungan. Di jaman skrg, kata nyambung / connected disebut dengan cara yang berbeda. Generasi ini yang plg connected. Namun kita juga adalah jaman yang plg disconnect satu sama lain. Kita masing masing sibuk dengan connection kita masing masing, dengan digital, social media kita.
Masalah terbesar dengan connection saat ini adalah dalam connection ini kita yang memegang kendali. Apa yg kita anggap menjalin hubungan, instant connection, follow back. Connection dimana kita yang pegang kendali dalam social media. Kita bisa mendelete segala sesuatu, menyaring segala sesuatu, kendalinya ada di kita. Hubungan yang nyata / real tidak ada namanya filter.
Membangun hubungan satu dengan lain sangat penting. Kita menjadi suka (impress) mempesona orang lain, tapi kita menghindari koneksi yang sbenernya. Hubungan yang sbenernya akan menunjukkan kekurangan dan kelemahan kita. Inti utama kenapa kita suka membangun hubungan digital adalah karena kita kesepian. We want to be connected all times.
Tuhan yang menciptakan kita adalah Tuhan yang mau kita berkomunitas. Kita ga suka sendirian. Kita secara kolektif memiliki ilusi untuk terkoneksi dan kita ditemani orang tanpa sebuah hubungan yang real.
Hubungan semu yang cuman ada di level service. We may impress people with our strength, tapi kita hanya bisa menjalin hubungan dengan orang lain melalui kelemahan kita. 1 yohanes 1:3
(3) Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.
Itu sebabnya kita ga bisa cuman menunjukkan kekuatan dan kehebatan kita, harus tunjukkan kelemahan dan ketidaksempurnaan kita supaya bisa menjalin hubungan dengan sesama dan dengan Bapa.
Yesus adalah connector yg hebat dengan orang dimanapun, berhubungan dengan prajurit, anak kecil, tukang buah, pemungut cukai, dll. Kita sebagai anak anakNya harus jadi connector yang hebat.
Real connection is about valuing others. Menghargai orang lain.
Filipi 2: 2-3
(2) karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, (3) dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
Pelayanan bukan utk popularitas, kepentingan diri sendiri. Tujuan pelayanan adalah utk membangun orang lain, membangun team. Tuhan mau kita turun dari gunung bersama dengan orang sekeliling kita, dan kita sama sama naik gunung.
Ada sebuah evolusi, waktu kecil kita tulis what can others do for me. Kemudian what can i do for myself? Lalu beralih lagi what can i do for others? Tahapan plg tinggi adalah what can i do with others for others?
Meskipun kita ingin berhubungan dengan orang lain kita menemukan ada banyak orang yg tidak mau menjalin hubungan. The real cause of disconnection adalah shame dan unworthiness. Real connection is being authentic. Genuine, ga palsu, ga usah pake filter, ga usah pake camera 360
Matius 22:35-40
(35) dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia: (36) "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" (37) Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. (38) Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. (39) Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (40) Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Matius 7:12
(12) "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Video empathy dan sympathy
Kita seringkali kehilangan empati. Kita menggantikan nya dengan simpati, kasian sama orang lain. Banyak hubungan yang ga connect karena kita kurang empati.
I have to be connected something within myself. Mengasihi orang lain spt mengasihi diri sendiri. Apa yang kau kehendaki orang lain lakukan itu harus kita lakukan buat orang lain. Kenali diri kita dan apa yang sudah Tuhan berikan supaya kita bs berhubungan satu sama lain.
Video filter tom read
Show your scars and all your wounds and we will promise we will love you
The goal is not perfection but is authenticity
Kita harus mengijinkan diri kita sendiri utk dilihat secara transparan bahkan dalam ketidaksempurnaan kita, meskipun tidak ada jaminan kita akan diperlakukan hal yang sama. Gunakan attitude gratitude dalam bahasa kita sehari hari. Kita harus menerima kebenaran bahwa kita dicintai oleh Yang Maha Kuasa. Dia secara sengaja bersedia meninggalkan tahtanya, bersedia menerima kayu salib demi kita.
Kita layak menerima kasih Tuhan, bukan karena kita sempurna tapi karena kita lemah dan jauh dari sempurna.
2 korintus 12:9
(9)Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
No comments:
Post a Comment