Tuesday, November 22, 2016

Parenting seminar 24 oktober 2015 Elizabeth t santosa Raising children in digital era

Parenting seminar 24 oktober 2015
Elizabeth t santosa m. Psi
Raising children in digital era
Upperroom

Anak jaman skrg beda dgn jaman dulu.
Setiap generasi melihat generasi di bawahnya lebih buruk.
Contoh orang tua kita melihat kita pemalas, kurang hormat sama orang tua
Kita masih menggunakan kacamata / mindset saat masih kecil
Untuk mengerti anak generasi skrg harus memahami karakter mereka

Karakter :
1. Ambisi besar tp suka hasil yang instant tnp proses
2. Anak suka gampang stress karena jaman yg membentuk mereka
3. Kalau sudah dijanjikan akan ditagih setiap jam
4. Mereka cinta kebebasan, di dunia digital apa apa tinggal download
Sifatnya viral, fast, sekali tekan broadcast, cepat. Perubahan jaman membentuk karakter
5. Sangat percaya diri, karena orang tua modern,
6. Keinginan besar utk mendapatkan pengakuan
Jangan terlalu banyak memberikan digital toys.
Tantangan bagi para pendidik utk memberikan performance yg lebih menarik. Kita harus buat sesingkat mungkin, jangan diulang ulang. Gunakan visual aids.
Make it more fun, gunakan colors. Bagaimana kita bicara kepada anak akan menentukan bagaimana mereka menggunakan informasi tsb
7. Penggunaan sosial media tidak diperuntukkan anak usia di bawah 13 tahun, karena pada usia tsb anak fokus main, belajar, fun. Belajarlah temanan yang lebih kompleks ketika mulai smp
8. Aplikasikan peraturan dasar
9. Setting privasi dalam social media
10. Tidak menggunakan laptop / komputer di kamar untuk anak di bawah usia 14 tahun
11. Perhatikan situs yg sering mereka kunjungi dan orang yg berkomunikasi dengannya
12. Before post something. Think. True? Hurtful? Illegal? Necessary? Kind?
13. Kasitau bahaya online
14. Melek teknologi
15. Batasi penggunaan telepon genggam

3 tantangan terbesar dalam internet dan socmed
1. Bullying
2. Pornografi dan adiksi
3. Sexting ->banyak terjadi sekolah kristen

Banyak anak ketika punya konflik mereka ga bisa selesaikan, kalau ga seneng lemparkan lewat agresi.

Carll g jung. Semua adiksi dan ketergantungan adalah sama. Kecanduan internet dan games lebih populer dari kecanduan narkoba.
Anak usia 8 tahu mengalami adiksi thdp media, games online, chatting rooms. Pintu gerbangnya masuk pornografi.

Rendahnya pendidikan seks di indonesia. Kejadian lebih banyak menengah bawah. Butuh banyak pendidikan, penyuluhan.

Memori terhadap pornografi sulit dihapus?
Pada dasarnya manusia merekam semua memori di otak, khususnya ingatan yang membuat emosi senang dan bahagia, tidak mudah dilupakan.
Ketika anak usia remaja, hormon mulai berubah, anak mulai ingin tahu ttg sex
Jangan sampai anak ter expose konten pornografi yg belum umurnya, mereka tidak tahu kalau itu mainan
Anak sekarang bisa cari apapun di google. Makin tinggi intensitas emosi semakin sulit dihapus ingatan tersebut.
Saat anak menonton konten seksual -> rangsangan -> sensasi seksual secara psikologis -> terekam secara permanen di otak oleh hormon
Akibatnya mengingat kembali adegan fantasi seksual tersebut saat masturbasi.
Dalam jangka panjang anak akan tergoda untuk merealisasikan fantasi seksual tersebut. Namanya adiksi atau ketergantungan akan bertambah.

Pendidikan sex diberikan sejak usia 5 tahun, bagian tubuh yg tidak boleh disentuh orang lain : bibir, buah dada, vagina, penis, dubur.

Pornografi : dopamine (sensasi nikmat) dimana sistem limbik dalam otak membei signal kuat "lakukan!" Lakukan!
Hal ini mendorong terjadinya adiksi. Di dalam sistem otak terdapat signal yg berisi ingatan dan sensasi yang mengaktivasi rasa lapar (craving). Otak mengasoiasikan signal dengan reward.
Kuning dalam sistem limbik menggambarkan signal yg mengirimkan pesan kepada individu untuk merealisasikan rasa lapar.

Dampak kecanduan pornografi thdp remaja : anak yang melihat konten pornografi dan sensasi seksual sejak dini dapat mengakibatkan rasa bingung dan stimulasi berlebihan yang belum siap diterima oleh perkembangan mentalnya saat ini.
Karakter anak remaja yang suka kecanduan pornografi
1. Perilaku tak terkontrol
2. Euphoria saat di depan komputer dan aktivitas internet
3. Menelantarkan teman dan keluarga
4. Perilaku kurang tidur
5. Menunjukkan sikap bersalah, rasa malu, cemas, depresi akibat dari perilaku adiksi
6. Perubahan fisik spt berat badan bertambah atau berkurang drastis dalam waktu beberapa bulan, sakit punggung, sakit kepala, dan sindrom lorong karpal
7. Menghindar dari aktivitas lain yg menyenangkan
8. Nilai akademis yang turun drastis

Waktu lihat gadget max 2 jam. Hilangkan fatigue dengan olahraga, baru dikasih waktu lagi.

Fakta pornografi vs kejahatan seksual
1. Porn dianggap sebagai menu pembuka aksi bejat
2. Kebanyakan konten dilakukan oleh aktor dengan berbagai skenario
Pornografi sangat menghancurkan keluarga. Laki laki yg kecanduan pornografi menganggap istrinya sebagai aktris di filem tsb utk menikmati kesenangan / klimaks
3. 7 di antara 10 anak laki laki ingin mencoba melakukan aktivitas seksual yg mereka belum pernah coba sebelumnya

Tips utk orang tua menghadapi anak adiksi
1. Jangan reaktif, berdoa dulu, jangan gegabah
2. Atur waktu untuk mulai bicara dari hati ke hati
3. Menerima kenyataan
4. Solusi bersama, jangan dianggap suatu aib
5. Aturan main
6. Konsekuensi dan reward -> untuk kenyamanan yang kita dapatkan harus ada effort
7. Teknik dalam mengontrol diri
8. Proses -> butuh ketabahan

Fakta mengenai pendidikan seks di indonesia
1. Tidak ada undang undang mengenai kewajiban sekolah memberikan pendidikan seks di indonesia
2. Muatan pendidikan seks ditekankan pada fungsi dan peran biologis, sedikit pada perilaku seks (berkencan, pacaran, hubungan seksual)
3. Muatan pendidikan seks yang ada bertujuan untuk mendidik anak abstinence
4. Informasi yg diberikan tidak akurat

Pertanyaan yang sering ditanyakan
1. Kenapa bentuk penis spt arrow --> reproduksi
2. Apakah boleh jadi gay --> gay will lead to extinction

Anak ingin explore sesuatu yg forbidden. Its human nature to be curious. Kalau anak kita ga pernah tanya berarti ada something wrong. Jangan bicara pendidikan seks kalau belum pernah bicara literatur.
Yang ngeres bukan anak kita, tapi kita. Mereka hanya pengen tau informasi. Berikan informasi yg akurat kepada anak, disesuaikan dengan anak. Tidak perlu ttg sensualitas tapi lebih ke arah fungsi.

Umur berapa anak dikasih gadget? Harus dikasih sejak dini. Jangan digunakan untuk mengganti pola asuh. Orang tua yang luar biasa adalah kalau bisa entertain tanpa gadget. Gimana anak anak bisa suka sama kita dibandingkan sama gadget?

Sometimes woman are too paranoid about something that isnt happening.
Makin besar usia anak, makin susah tidur sendiri. Teaching to sleep alone is to teach independent.

6 golden rules raising children in digital era
1. Bend your values to fit in the truth
Apa yg sudah kita dpt, pola asuh ortu kita, kita implementasikan kepada kita. Yang masa dulu tidak lagi applicable ke masa sekarang. Berani beradaptasi. Cari pola asuh yg plg tepat.

2. Raising children is not always pretty and fun
Raise artinya naik kelas, naik level berikutnya. Naik kelas artinya anak tsb harus belajar.
Sekali sekali harus belajar jadi bad cop. Educating more than just nanny. Punya goal, mau jadi apa anak kita.
Sudah usia sd tidak dibantu lagi oleh nanny. Tentukan tujuan yang mau diraih
Perubahan perilaku harus bertahap. Evaluasi. Jangan mengharapkan proses yg terlalu cepat dan harus konsisten.

3. Study your first then your children
Anak ga mungkin punya ide sendiri, pasti tiru papa atau mama. The problem sometimes is within us. Berubah dari diri sendiri, nanti anak akan beradaptasi secara otomatis.
Orang yg tinggal satu atap berbagi warna emosi yg sama. If something wrong untuk salah satu anggota keluarga, akan berdampak thdp semua anggota keluarga. Fix ourself then we can fix our surrounding.

4. Rule with love
System management and discipline. Aturan main sudah ada dari awal. A good parents teach the kids with discipline.
Love is about playing a good role as good cop and bad cop. Same purpose. Teamwork.

5. Its about them, not about you
Parenting is an art. Art adalah gabungan dari theory and practical. Dont worry it is about trial and error.
Setiap keputusan dalam parenting you need to pray and ask God. Semua yang ada di buku kadang bener tapi gak cocok sama anaknya.

6. Parents as a coach
Untuk anak anak jadi bintang perlu jadi coach. Roles as coach
1. Advisor / penasihat -> menasihat khususnya utk anak remaja, mereka yang menentukan
2. Assesor -> menilai bakat dan kelebihan, kapasitas dan kompetensi
3. Counselor -> tempat curhat dan sharing
4. Demonstrator
5. Friend -> harus gaul, supaya merasa my mom is hip
6. Facilitator -> kerja untuk anak, supaya memberikan pendidikan yg terbaik
7. Fact finder -> ada banyak BC ga bener
8. Fountain of knowledge -> upgrade diri sepanjang waktu
9. Mentor -> bertanggung jwb thd ksejahteraan anak
10. Motivator -> diberikan ketika anak merasa down
11. Role model -> memberikan teladan
12. Supporter -> mendukung aktivitas anak

No comments:

Post a Comment